Analisis Peningkatan Kuat Geser Tanah Pada Penambahan Geopolimer Abu Terbang

Abstract

Pembangunan infrastruktur seringkali terhambat oleh kondisi tanah yang kurang stabil, seperti tanah pasir, yang rentan terhadap deformasi dan memiliki kuat geser rendah. Metode konvensional seperti penggunaan semen memiliki dampak lingkungan yang signifikan dan biaya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas geopolimer berbahan dasar abu terbang sebagai alternatif ramah lingkungan untuk stabilisasi tanah pasir. Geopolimer, yang merupakan material pengikat aluminosilikat yang diaktivasi alkali, menawarkan kekuatan mekanik tinggi dan emisi karbon yang rendah. Penelitian ini menganalisis pengaruh penambahan geopolimer abu terbang dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap sifat fisik dan mekanik tanah pasir. Sampel tanah diambil dari Jl. Raya Manado Tomohon 90, Pineleng II, Minahasa, Sulawesi Utara. Material yang digunakan meliputi abu terbang kelas C dari PLTU Amurang, serta larutan natrium hidroksida (NaOH) 20M dan natrium silikat (Na₂SiO₃). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan geopolimer secara signifikan memengaruhi sifat tanah. Kuat geser tanah asli sebesar 0,05 kg/cm² meningkat menjadi 0,32 kg/cm² pada campuran 20% geopolimer, yang merupakan peningkatan paling signifikan. Peningkatan ini juga disertai dengan penurunan kadar air tanah dari 60,5% menjadi 43%. Konsistensi tanah berubah dari sangat lunak menjadi lunak pada penambahan 5% hingga 15% dan menjadi keras sedang pada 20% geopolimer. Analisis statistik (ANOVA) mengkonfirmasi bahwa penambahan geopolimer secara signifikan memengaruhi kuat geser tanah asli pada persentase optimal penambahan geopolimer sebesar 20%. Penelitian ini membuktikan bahwa geopolimer berbahan dasar abu terbang merupakan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk stabilisasi tanah pasir.

Kata kunci: kuat geser tanah, geopolimer, abu terbang, stabilisasi tanah, uji tekan bebas