Optimalisasi Biaya Bahan Bakar Untuk Penjadwalan Unit-Unit Pada Pembangkit Thermal Sistem Minahasa Dengan Metode Iterasi Lamda

Authors

  • Sartika V. Angdrie

DOI:

https://doi.org/10.35793/jtek.v1i2.599

Abstract

Pada sistem Minahasa, total kapasitas terpasang yang
paling besar adalah pembangkit thermal yaitu : 181,52 MW,yang
terdiri dari PLTP Lahendong, PLTD Bitung, PLTD Lopana, dan
PLTD Sewa. Sehingga, biaya yang dikeluarkan untuk bahan
bakar pembangkit thermal, khususnya PLTD menjadi lebih
mahal.
Untuk mengurangi biaya bahan bakar maka
penjadwalan optimal unit pembangkit thermal pada sistem
Minahasa perlu dilakukan. Permasalahan yang menyangkut
penjadwalan terdiri dari 2 masalah yang saling berhubungan
yaitu : 1. Unit Commitment, yaitu penentuan kombinasi unit-unit
pembangkit yang bekerja dan tidak perlu bekerja pada satu
periode untuk memenuhi kebutuhan beban sistem pada periode
tersebut. 2. Economic Dispatch adalah pembagian pembebanan
pada setiap unit pembangkit sehingga diperoleh kombinasi unit
pembangkit yang dapat memenuhi kebutuhan beban dengan
biaya yang optimum.
Pembagian beban untuk masing-masing unit
pembangkit thermal dapat diperoleh dengan menggunakan
metode iterasi lamda. Pembagian beban dengan menggunakan
iterasi lamda memberikan hasil yang lebih optimal dibandingan
dengan total biaya yang dikeluarkan oleh PT.PLN (Perseo)
Wilayah Sulutenggo. Total biaya yang dihasilkan dari metode
iterasi lamda adalah Rp. 369.533.914,578 sedangkan total biaya
bahan bakar yang dikeluarkan oleh PT.PLN (Perseo) Wilayah
Sulutenggo adalah Rp. 438.958.267,8.

Downloads

Published

2012-09-12