DISCIPLES HOUSE DI MANADO ‘Arsitektur Sakralisme’

Authors

  • Peter N. Y. P. Sumual
  • Jefrey I. Kindangen
  • Sonny Tilaar

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v4i1.10022

Abstract

Kristen adalah salah satu agama yang menganut paham monoteisme yang dilandaskan pada trinitas. Mengakui keesaan Tuhan dalam 3 pribadi, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Yesus Kristus adalah Allah Anak yang mengilhami pengikutnya untuk mencontoh cara hidupnya, dan kemudian pengikutnya disebut kristen. Dalam kekristenan terjadi sebuah ikatan hubungan yang dibangun antara Yesus dan murid-muridNya, kemudian ikatan itu diteruskan murid - muridNya untuk membentuk murid yang baru. Pola ini terus berlanjut hingga agama kristen tersebar luas dan tertanam. Pada era masa kini pola hidup kristen mula-mula mulai berangsur punah, dikarenakan kristen bukanlah menjadi pilihan tetapi menjadi budaya dalam turunan. Sehingga banyak nilai – nilai integritas dalam kekristenan tidak lagi muncul. Disciples House menjadi rumah bagi kegiatan pemuridan sebagai peringatan akan kehidupan kekristenan mula – mula, namun kegiatan didalamnya lebih berkembang karena dituntut oleh budaya kontemporer. Demi menonjolkan sifat dari Disciples house ini maka didekatkan Arsitektur Sakralisme sebagai mentor dalam proses perancangan yang bertindak sebagai tema perancangan. Arsitektur Sakralisme dituntut dapat membawa kejayaan bahwa agama adalah sebuah pilihan lewat pengalaman yang akan diberikan melalui bentuk, ruang dan struktur.

Kata Kunci : Integritas, Disciples House, Arsitektur Sakralisme.

Downloads

Published

2015-11-06