FASILITAS WISATA SEJARAH BENTENG MORAYA DI TONDANO “KONTEMPORERISASI CHARLES JENCKS PADA ARSITEKTUR MINAHASA”

Authors

  • Monika P. Tambingon
  • Rieneke L. E. Sela
  • Pierre H. Gosal

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v4i2.10719

Abstract

ABSTRAK

Fasilitas Wisata Sejarah Benteng Moraya adalah suatu sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi suatu tempat wisata sejarah yang akan mengangkat kembali tentang sejarah Benteng Moraya berkaitan dengan sejarah Perang Tondano. Tema yang diangkat adalah Kontemporerisasi Charles Jencks pada Arsitektur Minahasa sebagai strategi perancangan dimana unsur kebudayaan Minahasa akan diangkat namun diberikan sentuhan pembaharuan/mengkontemporerisasikan bentuk dari Arsitektur Minahasa sehingga dapat menghasilkan sebuah bentuk yang baru, dengan unsur kebudayaan Minahasa yang dikemas secara berbeda. Metode perancangan meliputi 3 pendekatan yaitu pendekatan tipologi objek, pendekatan tapak dan pendekatan tematik dengan menggunakan proses desain John Zeisel.

Fasilitas-fasilitas wisata sejarah yang akan dihadirkan ditinjau dari segi fungsi utama dalam kegiatan wisata sejarah yaitu Monumen Benteng Moraya yang tetap dipertahankan namun dibenahi kembali, teater, amphiteater, perpustakaan, gedung pameran dan dari segi fungsi penunjang dalam kegiatan rekreasi/hiburan, management, dan pelayanan yaitu restaurant, toko souvenir, gasebo, taman, kantor pengelola, wc umum, parkir, gudang, pos jaga masuk/keluar kendaraan dan loket-loket tiket untuk fasilitas rekreasi/hiburan.

Kata kunci : Monumen Benteng Moraya, Fasilitas, Kontemporerisasi.

Downloads

Published

2016-01-27