PASAR 45 SQUARE DI MANADO (OPTIMALISASI KONSEP PLACE DALAM ARSITEKTUR)

Authors

  • Ridho A. Lintang
  • Alvin J. Tinangon
  • Hendriek H. Karongkong

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v5i2.14092

Abstract

Kawasan Pusat Kota Manado lebih khusus kawasan Kota Lama merupakan kawasan bersejarah dan cagar budaya yang berada di kawasan Pelabuhan Manado dan sekitarnya, Kawasan Kota Lama atau Kota Tua Manado yang kita kenal sekarang ini sebagai Pusat Kota atau kompleks Pasar 45.

Areal Pasar 45 tersohor sejak tahun 1950-an, Areal Pasar 45 yang dulu menjadi pusat keramaian kota Manado, di tengahnya terdapat taman terbuka yang dikenal dengan sebutan Taman Kesatuan Bangsa (TKB) sebagai lokasi pementasan seni budaya.

Sektor formal berupa jasa dan perdagangan yang begitu eksis kini trennya semakin menurun. Beberapa perbaikan dikompleks TKB dan jalur pejalan kaki di kompleks pertokoan pusat kota belum cukup mengangkat kembali aktivitas perdagangan di kawasan ini.

Adapun maksud dari merencanakan Pasar 45 Square di Manado adalah merevitalisasi areal pertokoan Pasar 45 dengan merencanakan dan merancang pusat perbelanjaan dengan perpaduan indoor dan outdoor. Untuk mewujudkan fasilitas ini menjadi suatu rancangan yang Arsitektural maka dibutuhkan suatu pendekatan dalam proses perancangannya. Tema yang digunakan pada proses desain Pasar 45 Square ini yaitu Optimalisasi Konsep Place dalam Arsitektur. Teori Place memahami kota lebih kepada makna dari ruang kota tersebut. Yang dimaksud makna adalah nilai atau value yang berakar dari budaya setempat.

Downloads

Published

2016-11-03