REDESAIN PASAR BERSEHATI DI MANADO Green Architecture

Authors

  • Michelle A. M. Nangoy
  • Hanny Poli
  • Alvin J. Tinangon

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v6i1.14791

Abstract

Pasar tradisional merupakan pusat kegiatan sosial dan ekonomi dari masyarakat, begitu juga dengan Pasar Bersehati yang merupakan salah satu pasar terbesar di Kota Manado. Namun, eksistensinya mulai berkurang akibat pesatnya pertumbuhan pasar-pasar modern. Untuk itu redesain dibutuhkan untuk menghadirkan pasar yang nyaman, aman serta representatif dari segi arsitektural sehingga mampu memaksimalkan fungsinya kembali dan mengubah citra pasar yang terkesan kumuh.

Metode perancangan dilakukan melalui studi terhadap tipologi objek, tema (Green Architecture) serta kajian tapak dan lingkungannya. Dalam perancangan ini, proses desain yang dipakai pada model desain generasi II yang dikembangkan oleh John Zeizel, yang merupakan proses desain yang berulang teruse menerus (Cyclical/spira). Pada prosesnya, data-data yang melatar-belakangi hadirnya perancangan ini dikumpulkan secara logis dan rasional kemudian dikaji untuk mendapatkan solusi. Pengembangan wawasan dibutuhkan untuk mendapatkan gagasan awal yang nantinya dikaji kembali sampai didapatkan hasil perancangan yang kemudian ditransformasi ke dalam bentuk gambar desain.

Pasar yang ada nantinya akan menjadi sebuah kawasan yang tertata dengan baik serta memiliki fungsi yang maksimal. Dengan pengaturan lapak sesuai jenis dagangan dan koridor yang luas mampu memberikan kenyamanan bagi pengunjung pasar. Penerapan tema green architecture menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi serta penerapan utilitas yang maksimal untuk menunjang aktifitas didalam pasar.

Kata kunci: Pasar Bersehati, redesain, Green Architecture

Downloads

Published

2017-01-22