MANADO MAKERSPACE. Transformasi Wale sebagai Strategi Desain
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v7i2.20843Abstract
Dalam proses kehidupan masyrakat Minahasa, konsep Wale memiliki hubungan erat dengan manusia dalam sebuah ruang hidup yang berbentuk “pendidikan†sehingga menciptakan manusia yang mengenal dirinya, budayannya dan kemampuannya, alamnya dan tanah tempat dia berpijak. Industri kreatif tidak lepas dari inovasi, di mana inovasi adalah sebuah proses menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada atau mengembangkan sesuatu yang telah ada menjadi produk terbarukan seperti proses hidup manusia yakni “hidup, bertumbuh dan menemukan jalannya“ di mulai dari sebuah rumah yang dalam Bahasa Minahasa disebut Wale. Presiden RI Joko Widodo pernah berkata “ Saya meyakini bahwa masa depan Indonesia akan ada di Industri Kreatif, Ini saya yakiniâ€. Kota Manado dengan beragam industri kreatif yang berkembang secara pesat serta banyak pelaku industri kreatif yang berada didalamnya, tidak hanya disektor kuliner saja perkembangan industri kreatif dikota manado juga berkembang pada sektor kriya dimana hal ini didukung pula oleh ketersedian bahan baku yang melimpah. Akan tetapi dibalik perkembangan industri kreatif yang sangat pesat, masih banyak para pelaku industri kreatif yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat pelatihan atau workshop sebagai sarana pengembangan ide dan produk yang dibuat. Manado Makerspace hadir sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Dengan konsep wale sebagai dasar pemikiran di mana Manado Makerspace ini diharapakan dapat menjadi wadah tumbuh dan berkembangnya produk-produk kreatif dimanado dengan pendekatan transformasi wale sebagai konsep tematik dapat menampilkan konsep wale itu sendiri secara nyata melalui bentuk bangunan secara arsitektural.
Â
Kata Kunci : Idustri Kreatif, Manado, Makerspace, Wale