REDESAIN TERMINAL BANDAR UDARA SAM RATULANGI DI MANADO. Metamorfosis dalam Arsitektur

Authors

  • Putri D. Irina
  • Jefrey I. Kindangen
  • Johansen C. Mandey

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v8i1.23691

Abstract

Arus penumpang pesawat di Bandar Udara Sam Ratulangi yang jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun , dimana arus penumpang domestik dengan total keberangkatan dan kedatangan pada tahun 2017 mencapai 2.085.862 penumpang, serta arus penumpang internasional dengan total keberangkatan dan kedatangan pada tahun yang sama mencapai 157.086 penumpang akan berdampak pada kebutuhan kapasitas dan fasilitas dalam terminal , dimana untuk terminal domestik dengan luas saat ini 14.126 m2 yang hanya dapat menampung 1,3 juta penumpang/tahun dan terminal internasional seluas 4.044 m2 yang hanya dapat menampung 138.000 penumpang/tahun. Selain itu , proses check-in penerbangan domestik maupun internasional masih berada di tempat yang sama . Letak terminal internasional yang berada dalam satu bangunan dengan area terminal domestik yang dapat menimbulkan terjadinya alur sirkulasi yang tidak teratur. Berangkat dari permasalahan ini , Redesain Terminal Bandar Udara Sam Ratulangi diusulkan sebagai solusi untuk memfasilitasi lonjakan penumpang yang terjadi dengan cara melakukan pengembangan terminal internasional . Redesain Terminal Bandar Udara Sam Ratulangi di Manado menggunakan tema “Metamorfosis Dalam Arsitektur†yaitu sebuah strategi desain perubahan bentuk. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan tampilan , struktur dan fungsi maupun fasilitas dan kapasitas pada bangunan terminal. Diharapkan dengan penggunaan strategi ini objek, objek rancangan dapat memiliki keunikan tersendiri yang ditampilkan melalui bentukan massa , struktur dan fungsinya.

Kata kunci : Terminal internasional,  Metamorfosis Dalam Arsitektur.

Downloads

Published

2019-07-09