RELOKASI PASAR TRADISIONAL AMURANG. Arsitektur Post Modern

Authors

  • Tiovany J. Tilaar
  • Surijadi Supardjo
  • Ricky S. M. Lakat

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v8i1.23825

Abstract

Di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat  beberapa pasar tradisional, salah satunya adalah Pasar Tradisonal Amurang  yang terletak di pusat perkotaan Amurang, tepatnya di Kelurahan Uwuran Satu. Permasalahan yang dihadapi saat ini antar lain prasarana dan sarana yang sangat minim, ketidaknyamanan berbelanja (kumuh, semrawut, becek, kotor) serta pedagang yang semakin menjamur. Selanjutnya dalam RTRW  Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2014-2034, Pasar Tradisional Amurang ini akan direlokasi ke desa Bitung di area perkebunan yang berbatasan dengan Desa Kilometer Tiga. Oleh karena itulah perlu dibuat rancangan Pasar Tradisional Amurang yang baru. Metode perancangan Pasar Tradisional Amurang ini mengikuti metode desain generasi satu dari Christopher Alexander. Tema yang dipakai dalam merancang  Relokasi Pasar  Tradisional Amurang  ini yaitu Arsitektur  Post Modern bergaya Double Coding

Dari hasil perancangan yang telah dilakukan , dihasilkan rancangan pasar tradisonal Amurang yang  terdiri dari dua lantai, dimana terdapat dua area belanja yaitu pasar basah dan pasar kering . Sirkulasi dalam bangunan pasar yaitu berpola Grid. Sirkulasi kendaraan di luar bangunan berpola Linier menerus untuk menghindari terjadinya crosing  Area parkir diletakkan di sekeliling bagunan pasar untuk memudahkan pencapaian ke dalam bangunan. Sistem pencahayaan dan penghawaaan sebagian besar menggunakan pencahayaan dan penghawaan alami. Struktur bangunan utama  menggunakan struktur rangka kaku dengan material beton bertulang.

 

Kata Kunci :   Pasar Tradisional, Relokasi, Post Modern

 

Downloads

Published

2019-07-10