KREMATORIUM MODERN DI KAWASAN REKLAMASI BOULEVARD Ambiguity In Architecture

Authors

  • Josias D. Sumangkut
  • Judy O. Waani
  • Hendriek H. Karongkong

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v4i1.8118

Abstract

ABSTRAK

Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dewasa ini dan lajunya pembangunan gedung membuat lahan yang ada semakin menipis. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya lahan pemakaman yg bergeser dari fungsinya, maka tak jarang orang lebih memilih cara praktis seperti di kremasi atau pembakaran jenazah.

Di kota Manado, penyelesaian pemakaman jenazah secara dibakar hanya dilakukan oleh agama – agama tertentu yang masih melakukan cara pembakaran dengan cara tradisional ataupun memakai tungku kayu bakar. oleh karena itu diperlukan suatu wadah kremasi modern yang bisa di gunakan oleh semua kalangan agar bisa mewadahi dan mengurangi pemakaian lahan yang berlebihan yang di sebabkan oleh pemakaman konvensional. Wadah yang dimaksud yaitu Krematorium Modern di Kawasan Reklamasi Boulevard.

Sebagai arahan desain, dipakai pendekatan konseptual dengan tema Ambiguity In Architecture dengan penerapan Metafora didalamnya. Lokasi tapak yang berbatasan langsung dengan laut memberikan suatu visual yang diambil dan di implementasikan kedalam olahan tapak dan bentuk bangunan. Hasil rancangan yang ada di olah terus menerus dengan mengeliminir kekurangan – kekurangan pada rancangan sebelumnya sehingga menghasilkan objek rancangan yang tepat dan sesuai dengan maksud dan tujuan perancangan.

 

Kata kunci : Kremasi, Ambiguity, Metafora.

Downloads

Published

2015-05-08