KAWASAN AGROWISATA DI RURUKAN - Arsitektur Organik

Authors

  • Marlond Mandiangan
  • Indradjaja Makainas

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v2i1.892

Abstract

ABSTRAK

Pengembangan pariwisata menjadi salah satu sektor yang mendapat prioritas tinggi di berbagai negara. Salah satu sektor pariwisata di Indonesia yang potensial untuk dikembangkan adalah agrowisata. Agrowisata merupakan diversifikasi produk wisata yang menggabungkan aktivitas pertanian (agro) dan rekreasi di sebuah lingkungan pertanian. Agrowisata juga memberi peluang wisatawan untuk terlibat dalam aktivitas rekreasi pedesaan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang agro.

Tomohon, yang merupakan kota hasil pemekaran dari kabupaten Minahasa, mengalami perkembangan yang pesat dalam sektor pembangunan dan sektor pariwisata. Hal ini ditunjang dengan karakteristik kota Tomohon yang berada di daerah pegunungan yang dikelilingi pemandangan perbukitan dan pertanian.

Mengacu pada hal di atas maka munculah gagasan untuk menghadirkan Kawasan Wisata sebagai sarana rekreasi, yang di kembangkan dengan basis konservasi dan penelitian untuk mengintegrasikan aspek wisata, pertanian, perdagangan dengan ilmu pengetahuan, guna mempertahankan dan mengembangkan dunia pariwisata di kota Tomohon.

Kawasan Agrowisata di rurukan mengambil tema “Arsitektur Organik†yang mengutamakan unsur alami, ketenangan, kebersihan, dan kenyamanan. Unsur-unsur tersebut tidak hanya dihadirkan pada bangunan saja, melainkan pada ruang luar (lingkungan) dan pada site. Dengan menggunakan tema arsitektur organik, kawasan agrowisata ini tidak hanya sekedar hidup kembali, tapi dapat menjadi tujuan wisata yang unik dan menarik bagi pengunjung di kota Tomohon.

Kata kunci : agrowisata, Rurukan, Arsitektur Organik

Downloads

Published

2013-02-07