GRAHA PEMUDA DAN REMAJA DI MANADO “PLURALISME DALAM GUBAHAN BENTUK DAN RUANG ARSITEKTURAL”

Authors

  • Sahril S
  • Luther Betteng
  • Indradjaja Makainans

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v4i1.9178

Abstract

Salah satu agenda besar kehidupan berbangsa dan bernegara dalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan membangun kesejahteraan hidup bersama seluruh warga Negara dan umat beragama. Melihat kondisi lokal kota Manado saat ini sangat memprihatinkan, stabilitas keamanan di kota Manado patut dipertanyakan dan menjadi tanggung jawab kita bersama selaku masyarakat Manado.

Kasus pembunuhan dan penggunaan senjata tajam semakin meningkat dan sangat meresahkan masyarakat. Manado yang dikenal dengan semboyan Torang Samua Basudara kini tergugah eksistensinya ditengah maraknya kasus pembunuhan.

Setelah diidentifikasi, diantara berbagai kasus tersebut ternyata sebagian besar pelaku pembunuhan dan penggunaan senjata tajam adalah para (pemuda) dan (remaja) yang rata-rata sebahagian besar sudah putuhs sekolah dan dibawah pengaruh minuman keras.

Ada beberapa pendekatan yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi terjadinya kasus kasus diatas. Salah satu pendekatan yaitu pembinaan mental yang bebrbasis Religius. Berkaca dari kasus-kasus inilah, maka dipandang perlu untuk membuat suatu wadah/bangunan (graha) yang mampu mengakomodir dan membingkai meraka semua dalam suatu kesepahaman dan semngat (pluralisame) guna terwujudnya sutu tatanan masyarakat yang lebih baik dan berguna bagi nusa dan bangsa.

Kata Kunci:GrahaPemuda dan Remaja, Pluralisme, Bentuk dan Ruang Arsitektural

 

Downloads

Published

2015-08-12