PERAN TINGKAT PENDIDIKAN TERAKHIR ORANG TUA TERHADAP PENYAKIT JANTUNG REMATIK PADA ANAK

Authors

  • Cynthia M. Tumbel
  • David Kaunang
  • Johnny Rompis

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v3i1.7655

Abstract

Abstract: Rheumatic heart disease (RHD) is an inflammatory process of the heart and scarring formation due to an autoimmune reaction against beta-hemolytic streptococcus class A infection. RHD is the most serious complication of rheumatic fever (RF). Rheumatic fever and its other complications including RHD, is a type of acquired heart disease that mostly found in children and young adult population. Acute rheumatic fever occurrs in 0.3 % of pharyngitis cases caused by beta-hemolytical streptococcus class A in children. In epidemiological view, the school age children (6-15 years) is the most often that experienced pharyngitis caused by Beta-hemolytic Streptococcus class A. In some developing countries, including Indonesia, RF and RHD are still important medical problems and public health problems. The high incidence of this disease in developing countries is related to the lack of public knowledge, education level, socioeconomic status, overcrowded, and lack of adequate health care. Conclusion: The parents’ education level is one of the factors that influence the occurence of RHD in children.
Keywords: education level, rheumatic heart disease

Abstrak: Penyakit jantung rematik (PJR) adalah peradangan jantung dan jaringan parut dipicu oleh reaksi autoimun terhadap infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A. PJR merupakan komplikasi yang paling serius dari demam rematik. Penyakit DR dan gejala sisanya, yaitu PJR, merupakan jenis penyakit jantung didapat yang paling banyak dijumpai pada populasi anak-anak dan dewasa muda. DR akut terjadi pada 0,3% kasus faringitis oleh Streptokokus beta hemolitikus grup A pada anak. Secara epidemiologis kelompok umur yang paling sering mengalami faringitis yang disebabkan oleh Streptokokus beta hemolitikus grup A adalah usia sekolah (6-15 tahun). Di beberapa negara berkembang temasuk Indonesia, DR dan PJR masih merupakan masalah medis dan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Tingginya angka kejadian di negara berkembang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, kepadatan penduduk, serta kurangnya pelayanan kesehatan yang memadai. Simpulan: Tingkat pendidikan terakhir orang tua merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kasus PJR pada anak.
Kata kunci: tingkat pendidikan, penyakit jantung rematik

Downloads

How to Cite

Tumbel, C. M., Kaunang, D., & Rompis, J. (2015). PERAN TINGKAT PENDIDIKAN TERAKHIR ORANG TUA TERHADAP PENYAKIT JANTUNG REMATIK PADA ANAK. E-CliniC, 3(1). https://doi.org/10.35790/ecl.v3i1.7655