Karakteristik Performansi Suhu Ruangan Pengering Hibrida Pada Proses Pengeringan Bawang Merah

Authors

  • Devid D. Tahiru
  • Vecky C. Poekoel
  • Feisy D. Kambey
  • Reynold F. Robot

DOI:

https://doi.org/10.35793/jtek.v8i2.23911

Keywords:

Arduino Mega 2560, DHT 22, Hybrid Drying House, Incandescent Lighting, Proportional Control.

Abstract

Abstract — With this hybrid dryer house it can help farmers to dry shallots quickly according to their ideal temperature. Traditional farmers only use solar heat which has obstacles such as weather conditions at night, rain, and land that must be largee. This system uses incandescent lighting as a heater, DHT22 temperature sensor, for the data acquisition process using Arduino Mega 2560. to control temperature in a hybrid dryer house using a proportional control method. Based on testing that carried out at the temperature of a hybrid dryer house, the temperature performance with 6 incandescent lamps to reach the setpoint is 30 minutes depending on the placement of the sensor.

                Keywords—Arduino Mega 2560; DHT 22; Hybrid Drying House; Incandescent Lighting; Proportional Control.

 

Abstrak—Dengan adanya alat rumah pengering hibrida ini dapat membantu petani untuk mengeringkan bawang merah dengan cepat sesuai dengan suhu idealnya. Secara tradisional petani hanya memanfaatkan panas matahari saja  yang memiliki kendala seperti kondisi cuaca di malam hari, hujan, dan lahan yang harus besar. Sistem ini menggunakan lampu pijar sebagai pemanas,  sensor suhu DHT22,  untuk proses akuisisi datanya menggunakan Arduino Mega2560, untuk mengendalikan suhu dalam rumah pengering hibrida menggunakan metode  pengendali proporsional. Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada suhu rumah pengering hibrida, performansi suhu dengan 6 buah lampu pijar untuk mencapai setpoint adalah 30 menit tergantung dari penempatan sensor.

Kata Kunci—Arduino Mega2560; DHT22; Lampu Pijar; Pengendali Proporsional; Rumah Pengering Hibrida.

Downloads

Published

2019-06-24