KONSERVASI ENERGI DALAM ARSITEKTUR
DOI:
https://doi.org/10.35793/matrasain.v8i3.339Keywords:
Arsitektur, Konservasi EnergiAbstract
ABSTRAK
Mengacu pada isu Penipisan Sumber Daya Energi Bumi yang tidak dapat terbarukan (Sumber Energi Fosil) salah satunya adalah Penggunaan Minyak sebagai pembangkit Listrik (Dengan tidak tersedianya BBM yang cukup maka akan mempengaruhi kemampuan penyediaan energi listrik) yang secara tidak langsung berdampak menyulitkan bagi seluruh aspek di seluruh dunia.
Selain memaparkan isu dan data-data dari lembaga dunia mengenai Krisis Energi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yang menjadi inti dalam karya tulis ini yaitu pembahasan tentang penerapan atau aplikasinya ke suatu karya Arsitektural melalui beberapa pendekatan di bidang Sains dan Teknologi yang bertujuan untuk menekan konsumsi listriknya secara berlebihan.
- Pertama dengan lebih memanfaatkan penghawaan dan pencahayaan secara alami dengan cara lebih memperhatikan orientasi matahari serta bukaan pada bagian-bagian yang di anggap memiliki potensi untuk masuknya cahaya matahari dan angin ke dalam ruangan yang dinilai lebih membutuhkanya.
- Sedangkan yang kedua dengan lebih menitik beratkan pemakaian dan cara penerapan teknologi ke dalam suatu karya Arsitektural berupa Panel Surya dan Kincir angin sebagai alat untuk memanfaatkan kelebihan iklim berupa sumber energi yang dapat di daur ulang (Cahaya Matahari dan Angin). Hal ini di lakukan bertujuan untuk meminimalisir pemakaian energi yang tidak dapat di daur ulang khususnya sumber energi fosil (Minyak Bumi) yang smakin menipis.
Â
Kata Kunci : Energi Tak Terbarukan, Karya Arsitektural, Sains dan Teknologi.