REVITALISASI PANTAI PRAHARA BAGI PEREMPUAN PEDAGANG KULINER TRADISIONAL DI PANTAI MALALAYANG 2 MANADO

Authors

  • Benedicta J. Mokalu

Abstract

Era 80-an ada beberapa pantai idaman masyarakat kota Manado dan sekitarnya;pantai Malalayang,pantai Kalasey,pantai Tasik Ria (kawasan hotel MBH) serta pantai Tasik. Pada tahun 90-an dilakukan pemekaran kota Manado sehingga Kelurahan Malalayang yang sebelumnya adalah kekuasan Kabupaten Minahasa menjadi bagian dari kota Manado. Akhirya,Kelurahan Malalayang dimekarkan menjadi Kelurahan Malalayang 1 dan Kelurahan Malalayang 2. Sejatinya pantai Malalayang 2 hingga Kalasey sudah menjadi destinasi wisata sejak tahun 80-an. Pantai ini menjadi salah satu andalan bagi mayoritas masyarakat Manado karena memiliki struktur topografi pantai sangat alamiah, mudah dijangkau dari semua arah.

Sekitar tahun 90-an hingga 2010 pantai ini digunakan oleh masyarakat Malalayang 2 sebagai sumber ekonomi dengan berjualan jagung rebus,pisang goreng,kelapa muda. Namun keberadaan pantai ini kian tergerus abrasi sehingga pada tahun 2010-2012 dilakukan revitalisasi degan membangun beton pemecah ombak sekitar 500 meter. Usai program revitaliasi tempat ini ditata menjadi lokasi wisata kuliner tradisional sabua bulu.

Pendekatan deskripsi kualitatif dengan observasi,wawancara serta studi pustaka mendorong Kelurahan Malalayang 2, Pemkot Manado untuk melakukan pembenahan kawasan kuliner ini dengan mengedepankan asas manfaat,keyamanan dan higienis, serta memperjelas aturan kepemilikan (pengelolah). Selanjutnya membantu perempuan kuliner ini agar memaksimalkan semua potensi dirinya dalam memanfaatkan lapaklapak ini guna mensejehterakan keluarga.

Kata Kunci: Prahara bagi perempuan, revitalisasi pantai malalayang 2, wirausaha
kuliner

Downloads

Published

2017-09-14

Issue

Section

Articles