UJI KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM (KHM) EKSTRAK KULIT NANAS (Ananas comosus L) TERHADAP Staphylococcus aureus

Authors

  • Indria Wiharningtias

DOI:

https://doi.org/10.35799/pha.5.2016.13969

Abstract

UJI KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM (KHM) EKSTRAK KULIT NANAS (Ananas comosus L) TERHADAP Staphylococcus aureus

Indria Wiharningtias1) , Olivia Waworuntu2), Juliatri1)

1) Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran UNSRAT Manado, 95115

2)Fakultas Kedokteran UNSRAT Manado, 95115

 

 

ABSTRACT

     Staphylococcus aureus is one of the bacteria in oral cavity that can lead to an abscess. Treatment of abscesses can be done by use of systemic antibiotics, but now the increasingly of Staphylococcus aureus bacteria resistant to antibiotics has become a problem in the medical. Various alternatives have been developed, one of them using natural materials to inhibit the growth of Staphylococcus aureus. Pineapple (Ananas comosus L) was a plant that grows in Indonesia. The peel of pineapple contains of bromelain enzyme and has anti-bacterial effect, but the pineapple’s peel were not widely used in Indonesia. The purpose of this research is to determine the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of pineapple peel extract (Ananas comosus L) to Staphylococcus aureus growth. This research is a true experimental research with randomized pretes- posttest control group design. The method used in this research is serial dilution methods with turbidimetry and spectrophotometry as the test methods. Pineapple peel was extracted with maceration method using ethanol 96%. The extract used in this study are 0.39 %, 0.78 %, 1.56%, 3.125 %, 6.25%, 12.5 %, 25 %, 50 % and 100 %.The result of this research showed that the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of pineapple peel extract (Ananas comosus  L) to Staphylococcus aureus was 1,56%.

Keywords: Staphylococcus aureus, Minimum Inhibitory Concentration (MIC), pineapple peel

 

ABSTRAK

Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri di dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan terjadinya abses. Perawatan terhadap abses dapat dilakukan secara sistemik yaitu dengan penggunaan antibiotik, namun saat ini peningkatan resistensi bakteri Staphylococcus aureus terhadap antibiotik telah menjadi permasalahan dalam bidang kesehatan. Berbagai cara alternatif telah dikembangkan, salah satunya dengan memanfaatkan bahan alami untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Nanas (Ananas comosus L) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Kulit buah nanas mengandung enzim bromelain dan memiliki efek sebagai anti bakteri, namun pemanfaatan kulit nanas belum banyak dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM) dari ekstrak kulit nanas terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni (true experimental design) dengan rancangan penelitian randomized pretes- posttest control group design. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode serial dilusi dengan metode pengujian turbidimetri dan spektrofotometri. Ekstrak kulit nanas didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0,39%, 0,78%, 1,56%, 3,125%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, konsentrasi hambat minumum ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L) terhadap  Staphylococcus aureus yaitu konsentrasi 1,56%.

Kata kunci: Staphylococcus aureus, Konsentrasi Hambat Minimum (KHM), kulit nanas

 

Downloads

Published

2016-10-31

How to Cite

Wiharningtias, I. (2016). UJI KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM (KHM) EKSTRAK KULIT NANAS (Ananas comosus L) TERHADAP Staphylococcus aureus. PHARMACON, 5(4). https://doi.org/10.35799/pha.5.2016.13969

Issue

Section

Articles