Perbandingan deteksi Plasmodium falciparum dengan metode pemeriksaan mikroskopik dan teknik real-time polymerase chain reaction

Elril T. Langi, Janno B. B. Bernadus, Greta J. P. Wahongan

Abstract


Abstract: Plasmodium falciparum is one of the species of parasites causing tropical malaria disease. Plasmodium falciparum was reported as often being the major source of pain and even death in most cases. The data released by WHO shows that, globally, 198 millions of malaria cases occurred in 2013 with 548 thousands as cause of death. Microscopic examination is a gold standard for detecting Plasmodium falciparum. Although this method has certain limitations in diagnosing complication infection, phases of parasitemia, and also the capability of laboratory's medical staff factor. Nowadays, there has been innovation in biomolecular department, that is examination using PCR which can accurately detect the plasmodium, due to the DNA amplification. This method however, has not often used by doctors in diagnose malaria disease. The aim of this research is to determine the comparison of malaria detection using microscopic verification of plasmodium falciparum with real-time PCR verification. The method used in this research is diagnostic with 35 blood samples of patient suffering malaria disease. The blood samples from patient's vena were then divided into thick and thin microscopic sample, and some were putted into EDTA tube for DNA extraction in the laboratory using real-time PCR verification. The result of this research shown that sensitivity and specificity rate of PCR is 100% accurate. Conclusion: detection result of plasmodium falciparum using real-time PCR verification produced equal result as microscopic verification.
Keywords: Plasmodium falciparum, Microscopic method, Real-time Polymerase Chain Reaction (PCR)

Abstrak: Plasmodium falciparum adalah salah satu spesies parasit penyebab penyakit malaria, yaitu malaria tropika. Plasmodium falciparum dilaporkan sebagai spesies yang paling banyak menyebabkan angka kesakitan dan kematian pada manusia akibat penyakit malaria. World Health Organization (WHO) melaporkan secara global, diperkirakan 198 juta kasus malaria terjadi secara keseluruhan pada tahun 2013 dan menyebabkan 584 ribu kematian. Pemeriksaan mikroskopik adalah pemeriksaan gold standard untuk mendeteksi Plasmodium falciparum. Namun pemeriksaan ini memiliki keterbatasan dalam hal mendiagnosis infeksi campuran, infeksi dengan keadaan parasitemia, dan tidak terlatihnya tenaga kesehatan laboratorium. Saat ini dalam bidang biomolekuler telah dikembangkan pemeriksaan real-time polymerase chain reaction (PCR) yang akurat untuk mendeteksi plasmodium, karena didasarkan pada amplifikasi DNA plasmodium, namun pemeriksaan ini belum rutin digunakan untuk mendiagnosis malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan deteksi Plasmodium falciparum dengan pemeriksaan mikroskopik dan pemeriksaan real-time PCR. Metode penelitian ini ialah uji diagnostik. Sampel pada penelitian ini yaitu 35 sampel darah pasien suspek malaria. Sampel darah vena yang diambil langsung dibuat sedian darah tipis dan sediaan darah tebal untuk diperiksa di mikroskop, sedangkan darah yang tersisa dimasukkan dalam tabung EDTA, dan dibawa ke Laboratorium untuk dibuat ekstraksi DNA dan dilanjutkan dengan pemeriksaan real-time PCR. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
sensitivitas dan spesifisitas real-time PCR sebesar 100%. Simpulan: Hasil deteksi Plasmodium falciparum dengan pemeriksaan real-time PCR memiliki efektivitas yang setara dengan metode pemeriksaan mikroskopik sebagai gold standart.
Kata kunci: Plasmodium falciparum, Pemeriksaan Mikroskopik, Real-time Polymerase Chain Reaction (PCR)


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v4i1.11058

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
View eBm Stats