GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS WISTAR PASCA PEMBERIAN METANOL

Fenny Kartaningshi Hehi

Abstract


Abstract: Methanol is often misused as a material for making liquor. The longer someone consumes alcohol, the more cells is damaged. Purpose: to analyze of wistar gastric histopathologic feature after administration of methanol. Methods:  This is an experimental descriptive study using 20 adult wistar with consist of 5 as controls and 15 as treated rats, then divided into three groups with each dose group 30%, 40%, 60% of methanol.  1.2 mL methanol once per day were being administered. Result:  The result show the macroscopic and microscopic feature of wistar stomach of first and second treatment still look normal. However the 60% methanol treatment showed their gastric look rosy with chewy and hard consistency at macroscopic scale. At microscopicly scale, there were intact mucosal line and inflammatory cells (neutrophils and lymphocytes) in submucosal region as well as hyperemia. Conclusions: This study indicated the use of methanol with concentration of 30% and 40% in wistar did not cause histopathologic changes, while the use of methanol with 60% concentration caused mucosal line becomes inflamed as well as hyperemia.

Keywords: methanol, inflammatory of mucosa gastric, wistar.

 

 

Abstrak: Metanol sering disalahgunakan sebagai bahan untuk membuat minuman keras.  Semakin lama mengkonsumsi alkohol maka banyak sel lambung yang akan mengalami kerusakan. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran histopatologi lambung tikus wistar setelah diberikan metanol. Metode:  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksperimental menggunakan 20 ekor tikus wistar dewasa terdiri dari 5 ekor sebagai kontrol dan 15 ekor sebagai tikus perlakuan, dibagi menjadi 3 kelompok dengan dosis tiap-tiap kelompok 30%, 40%, 60%. Dosis methanol 1,2 mL satu kali per hari. Setelah 10 hari tikus wistar diterminasi lalu diotopsi jaringan lambung, difiksasi dalam larutan formalin. Hasil: Menunjukkan gambaran makroskopik dan mikroskopik struktur lambung dengan pemberian metanol 30% dan 40% tampak masih normal. Sedangkan pemberian metanol konsentrasi 60% gambaran makroskopik lambung tampak berwarna kemerahan dengan konsistensi kenyal dan terdapat konsistensi keras. Gambaran mikroskopik tampak lapisan mukosa yang utuh dan terdapat sel-sel radang netrofil dan limfosit pada daerah submukosa serta hiperemi. Simpulan: penelitian ini mendapatkan pemberian metanol konsentrasi 30% dan 40% pada tikus wistar tidak menyebabkan perubahan gambaran histopatologi, sedangkan pemberian metanol konsentrasi 60%  lapisan mukosa mengalami peradangan dan hiperemi.

Kata kunci: metanol, peradangan mukosa lambung, wistar.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v1i2.5475

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
View eBm Stats