HOLISTIK, Journal of Social and Culture

Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua (Eri Wonda)

Pengembangan Organisasi Akademi Maritim Indonesia (AMI) Bitung (La Bata Sasto)

Efektivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Kantor Kelurahan di Kecamatan Malalayang Kota Manado (Mei Hastuti)

Peran Perempuan Pengelola Usaha Kecil Dalam Kehidupan Ekonomi Keluarga di Kelurahan Wenang Selatan Kota Manado (Sandra Eunike Oroh)

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan di Kelurahan Winangun Satu Kecamatan Malalayang Kota Manado (Victor J. Sinjal)

Peran Pelayan Khusus Gereja Masehi Injili di Minahasa Dalam Pembinaan Remaja dan Pemuda Gereja di Wilayah Tombatu Bara (Neke Dina Ester Engkol)

Manajemen Dana Bos Dalam Perspektif Good Governance (Studi Kasus SMPN 1 Dan SMPN 9 Tidore Kepulauan) (Isran Ilyas)

Evaluasi Kebijakan Penempatan Ibu Kota Kecamatan Kepulauan Botang Lomang di Desa Bajo (Iksan Mursid)

Pengembangan Sumberdaya Aparatur Dalam Peningkatan Kinerja Pada Kantor Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Ternate (Abjan Abdullah)

Jurnal Holistik terbitan Tahun V No 10A / Juli – Desember 2012 adalah kumpulan skripsi yang dipublikasikan berbentuk artikel untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1) di Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sam Ratulangi Manado. Berikut adalah judul-judul tersebut :

Kaum Lesbian Di Kota Manado (Mulyadi Pontororing)

Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Kebersihan Lingkungan Di Kelurahan Kairagi Weru Kecamatan Tikala Kota Manado (Novry Sangian)

Kualitas Sumberdaya Manusia Hotel Gran Puri Dalam Menunjang Pariwisata di Kota Manado (Yelly Walansendow)

Buruh Bagasi Kapal di Pelabuhan Bitung (Lineke Stine Kuemba)

Perilaku Masyarakat Pengguna Handphone Di Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud (Bin Ony Mayampoh)

Pandai Besi Di Kelurahan Toloa Kecamatan Tidore Selatan Kota Tidore Kepulauan (Syahril D. Dukomalamo)

Peranan Pemimpin Informal dan Formal di Desa Bogonuk Distrik Woniki Kabupaten Tolikara (Ebara Tabuni)

Jurnal Holistik edisi Juli-Desember 2012, Tahun V, Nomor 10 dapat dirampungkan dan sampai ke tangan pembaca. Edisi ini mengetengahkan tulisan dengan tema budaya yang  kami cantumkan pada bagian awal, yakni tulisan dari  Denisius Onasis Boky yang mengulas tentang peran lembaga adat  suku Salu dalam melestarikan budaya Makan Bersama di Sasadu  (Orau Toma Sasadu).

Tulisan kedua dan ketiga masing-masing dari Henfri Yohanis Pantouw dan Franklin Buisang yang berkaitan dengan budaya organisasi terhadap kinerja dan prestasi karyawan di PT. Bank Mandiri Cabang Dotulolong Lasut Manado dan PT. Cargil Minahasa Selatan.

Tulisan keempat dari Nita L. Ssalam yang menguraikan tentang sistem kredit dan pemanfaatannya pada Koperasi Cakalang Lestari Bitung. Tulisan dari Arafiq  Moh. Saleh yang menguraikan program CSR dari PT. Nusa Halmahera Mineral pada masyarakat Malifut di kabupaten Halmahera Utara. Sedangkan tulisan kelima dari Safri Panigoro menguraikan tentang keunggulan bersaing dari supermarket di Kota Manado. Dua tulisan terakhir dari Saleh M. Radjiman dan Muharto masing-masing membahas pemekaran desa dan status ekonomi terhadap perilaku pemilih pragmatis dalam pemilihan kepala daerah di kabupaten Muna propinsi Sulawesi Tenggara.

Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Jurnal Holistik Tahun ke. IV No. 08 / Juli-Desember 2011 dapat diselesaikan dan sampai ke tangan pembaca. Edisi ini memuat enam tulisan yang diawali dengan tulisan dari Albert W. S. Kusen dengan judul Manajemen Lintas-Budaya Di Tengah Arus Globalisasi; kemudian Jetty E. T. Mawara menguraikan tentang Ungkapan Bahasa Yang Bermakna Budaya Dalam Sistem Bercocok Tanam Padi Sub-Etnik Tontemboan; Meiske M. Rembang mengulas tentang Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Kerja Aparatur Pada Kantor Bupati Minahasa Selatan; sedangkan tulisan dari Nicolas Kandowangko tentang Tingkat Kesejahteraan Keluarga Petani Buah Di Desa Kolongan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara; Ridwan Paputungan tentang Budaya Pesta Khitan Bagi Orang Muslim Di Kelurahan Motoboi Kecil; dan tulisan terakhir dari Anneke A. Lalisang dengan judul Makna Simbolik Dalam Kesenian Maengket.

Semoga bermanfaat bagi pembaca dan sebagai langkah untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan lebih jauh.

Jurnal HOLISTIK edisi Tahun IV No.07 / Januari – Juni 2011.  Tulisan dalam edisi ini diawali dengan tulisan Mahyudin Damis yang mengetengahkan tema soal seputar  hambatan budaya dalam proses mewujudkan keadilan. Tulisan ini mengkritisi para ahli hukum yang menjadikan argumen bahwa, ketidakpatuhan masyarakat pada hukum lebih disebabkan karena melunturnya nilai-nilai demokrasi.  Tulisan ini justru mengetengahkan pendapat lain yaitu bahwa ketidakpatuhan masyarakat pada hukum justru lebih disebabkan karena melunturnya “nilai-nilai agama” dan  “krisis keteladanan”.

Tulisan kedua, Djefri Deeng mengulas soal bergesernya soal penentuan jodoh dari orang tua ke anak yang bersangkutan atau anak yang akan melangsungkan perkawinan itu sendiri. Fenomena pergeseran penentuan jodoh ini terjadi di Desa Papakelan, Tondano , Kabupaten Minahasa.

Kemudian tulisan ketiga oleh Jochina E. Sumarauw membahas spesialisasi Etnolingustik, konkretnya ,  kata “tabo” (tabu) dalam kebudayaan Tonga Polinesia yang mengacu pada tindakan yang dilarang atau tak boleh dilakukan ternyata sama maknanya kata “poso” yang terdapat dalam dalam bahasa Tombulu.

Tulisan A.C. Rike Sumilat mengetengahkan pola pengasuhan anak dalam keluarga single parent. Meskipun anak diasuh oleh orang tua yang single parent, tapi dengan pengajaran yang baik, kemudian dengan pembujukan atau tidak dengan kekerasan maka anak tersebut dapat mandiri. Umumnya mereka berhasil ketika dewasa.

Tulisan Yessica Rompas, menegaskan bahwa meskipun dalam suatu kebudayaan sudah memiliki tatacara yang baku secara turun temurun, namun dalam pelaksanaannya masih membutuhkan pengaturan sistematis dimana dalamnya diterapkan ”prinsip-prinsip manajemen” dalam upacara Alutk Rambu Solok.

Yang terakhir, tulisan Laurine Pantow mengetengahkan bahwa organisasi sosial terbentuk atas dasar kekeluargaan, mampu bertahan dan eksis, khususnya aktifitas tolong menolong misalnya Memberi sumbangan pada pesta, membantu keluarga disaat kedukaan masih dianggap penting dan bermakna dalam kehidupan masyarakat Paniki Bawah.