- Jurnal itu memberlakukan "submission fee" atau submit saja sudah bayar. Padahal setelah submit belum tentu terbit. Jurnal-jurnal berbasis open journal (seperti INKLUSI) umumnya memang hidup dari kontribusi penulis, tetapi tarif yang diminta biasanya adalah untuk "publication fee", alias biaya terbit.
- Editorial Board-nya mencurigakan. Jumlahnya mungkin terlalu sedikit atau namanya susah dilacak. Kalau Anda ahli di bidang itu, tentu Anda kenal siapa saja ahli di bidang Anda. Orang-orang ini tidak Anda kenal.
- Sebuah penerbitan memiliki banyak jurnal. Publisher A, misalnya, menerbitkan puluhan jrnal ini dan itu yang bahkan tidak saling terkait dari segi bidangnya.
- Jurnalnya menyatakan bahwa akan terbit edisi sekian pada waktu yang akan datang, tetapi ternyata tidak pernah terbit.
- Tampilan website ala kadarnya, kelihatan tidak profesional.
- Jurnalnya disebut sebagai "international journal of ..." atau "national journal of ,,," tetapi editorial boardnya tidak mencerminkan namanya.
- Ada banyak kesalahan di judul maupun abstrak (apalagi isinya). Kesalahan ini dapat berupa kesalahan gramatikal, typo, hingga substansi.
- Isi jurnal tidak sesuai dengan scope (cakupannya). Katanya jurnal social work, tetapi isinya pendidikan matematika. Atau, malah artikelnya campur aduk berbagai disiplin yang tidak se-spesifik nama jurnalnya.
Sumber tulisan: http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/announcement/8-ciri-jurnal-predator |