Analisis Karakteristik dan Penyediaan Fasilitas Penyeberangan Bagi Pejalan Kaki Studi Kasus Jalan Piere Tendean di Kota manado.

Herman Tumengkol, Joice E Waani, Fredy Jansen

Abstract


Abstract
In Indonesia , the pedestrian is traveling performers who are most vulnerable to accidents. Many pedestrians walking on the curb and crossed at any point along the road . The movement of pedestrians , especially when crossing the road is very dangerous and can lead to conflict with an oncoming vehicle on the same road . If pedestrians mixed with vehicles , then they will slow down the flow of traffic , causing the high rate of accidents, but it also will affect the capacity of the road .
As an attempt to smooth traffic management and pedestrian safety , the attempt to separate the pedestrian with the vehicle without causing major disruptions to accessibility . The effort is to provide facilities such as pedestrian crossings. Type crossings recommended strongly influenced by the amount of current flow of pedestrians and vehicles passing by.
The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian , the pedestrian behavior and performance on the road crossing facilities Piere Tendean
The results showed that the characteristics of pedestrians crossing the road is greater in the normal libur.Kecepatan pedestrian crossing is greater than those who crossed on the day libur.Perbandingan percent of pedestrians who cross without waiting times are still higher than at a pedestrian crossing with tunggu.Perilaku time pedestrians when crossing the road in the research sites more corpulent women. While overall more pedestrians choose to cross the zebra crossing pass than not using a crosswalk facilities . Based on the method of critical gap at peak hours with more pedestrians


Keywords: pedestrian, travelling performer, traffic management, disruption, crosswalk, peak hour


Abstrak
Di Indonesia, pejalan kaki merupakan pelaku perjalanan yang paling rentan terhadap kecelakaan. Pejalan kaki banyak berjalan di tepi jalan dan menyeberang di sembarang tempat sepanjang ruas jalan. Pergerakan pejalan kaki khususnya ketika menyeberangi jalan sangat berbahaya dan dapat menimbulkan konflik dengan kendaraan yang melaju di jalan yang sama. Jika pejalan kaki bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas sehingga menimbulkan tingginya tingkat kecelakaan, selain itu juga akan mempengaruhi kapasitas jalan.
Sebagai usaha dari manajemen lalu lintas untuk kelancaran dan keselamatan pejalan kaki maka dilakukan usaha untuk memisahkan pejalan kaki dengan kendaraan tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas. Usaha tersebut adalah dengan menyediakan fasilitas pejalan kaki berupa penyeberangan. Jenis penyeberangan yang direkomendasikan sangat dipengaruhi oleh besarnya arus pejalan kaki dan arus kendaraan bermotor yang lewat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik penyeberang jalan, perilaku penyeberang jalan dan kinerja fasilitas penyeberangan di jalan piere Tendean.
Hasil menunjukkan bahwa karakteristik pejalan kaki yang menyeberang jalan lebih besar pada hari libur.Kecepatan normal pejalan kaki yang menyeberang lebih besar dari orang yang menyeberang pada hari libur.Perbandingan persen pejalan kaki yang menyeberang tanpa waktu tunggu masih lebih tinggi dari pada pejalan kaki yang menyeberang dengan waktu tunggu.Perilaku pejalan kaki ketika menyeberang jalan di lokasi penelitian lebih bayak wanita. Sedangkan secara keseluruhan pejalan kaki lebih banyak memilih untuk menyeberang melewati zebra cross ketimbang tidak menggunakan fasilitas zebra cross. Berdasarkan metode gap kritis pada jam puncak dengan penyeberang lebih banyak pada lokasi penelitian, sehingga diperlukan fasilitas penyeberangan jalan yang lebih efektif.


Keywords: pejalan kaki, manajemen lalulintas, gangguan , penyeberangan, jam puncak


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.