HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 10 MANADO.
Abstract
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 10 MANADO.
Lisma La Pou1), Nova. H. Kapantow1), Maureen I. Punuh1)
1)Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
ABSTRACT
Anemia is a common nutritional problem in adolescents, nutritional problems in adolescent caused by incorrect nutrition behavior, namely the imbalance between nutritional intake with the recommended nutrition adequacy. According to WHO (2008), the prevalence of anemia in the world by 2005 as much as 24.8% of the total world population, the prevalence of anemia in adolescent girls in Southeast Asia about 25-40% suffer from mild to severe anemia. According to Riskesdas 2013 the prevalence of anemia in adolescents is 21.7%. The problem of anemia in adolescent girls will result in motor development, mental and intelligence inhibited, reduced learning achievement and fitness level, unreachable the height maximum, negative contributed during pregnancy later, which led to the birth of babies with low birth weight (LBW), pain and mortality of mother and child. The research was conducted to female students in grade VIII and IX SMP Negeri Manado with 10 cross-sectional study design. Samples and this research amounts 186 students were chosen proportionally in every classroom and taken by systematic random sampling. Hemoglobin levels were measured by tool of the brand EasyTouch GCHb, height measurement using microtoise and weight measurement using digital scales underfoot. Bivariate analysis using Spearman correlation test. The spearman analysis statistic showd the correlation between nutritional status with genesis anemia (p=0,436).There was no correlation between nutritional status and the occurrence of anemia in adolescent girls SMP Negeri 10 Manado
Keywords: anemia, nutritional status, adolescent
ABSTRAK
Anemia merupakan masalah gizi yang sering terjadi pada remaja, masalah gizi pada remaja dikarenakan perilaku gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Menurut WHO (2008), prevalensi anemia di dunia dengan tahun 2005 sebanyak 24,8% dari total penduduk dunia, prevalensi anemia pada remaja putri di Asia Tenggara sekitar 25-40% menderita anemia tingkat ringan sampai berat. Menurut Riskesdas 2013 prevalensi anemia pada remaja yaitu sebesar 21,7%. Masalah anemia pada remaja putri akan mengakibatkan perkembangan motorik, mental dan kecerdasan terhambat, menurunnya prestasi belajar dan tingkat kebugaran, tidak tercapainya tinggi badan maksimal, kontribusi yang negatif pada masa kehamilan kelak, yang menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), kesakitan dan kematian pada ibu dan anak. penelitian ini dilakukan pada siswi kelas VIII dan IX SMP Negeri 10 Manado dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel dan penelitian ini sebanyak 186 siswi yang dipilih secara proporsional disetiap kelas dan diambil secara systematic random sampling. Kadar hemoglobin diukur dengan alat merk EasyTouch GCHb, pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise dan pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak digital. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearman. berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji korelasi spearman rank status gizi dengan anemia (p = 0,436). tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri SMP Negeri 10 Manado.
Kata Kunci: anemia, status gizi, remaja
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35799/pha.4.2015.10236
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Publisher : | Cooperation With : |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.