HUBUNGAN ANTARA PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DAN PERAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO
Abstract
HUBUNGAN ANTARA PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DAN PERAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO
Andri Saputra Yoisangadji1), Franckie R.R Maramis1), Adisti A. Rumayar1)
1)Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Samratulangi Manado
ABSTRACT
According to the WHO report of 2013, there were an estimated 8.6 million cases of TB in 2012. Efforts to control TB is by implementing the DOTS strategy that guide the treatment of anti-tuberculosis drugs. In order to ensure the regularity of treatment required a treatment supporter. In the health profile of Indonesia in 2014 showed that the incidence of pulmonary tuberculosis in North Sulawesi province totaled 5226 cases of 176 677 cases. This figure ranks the seventh highest incidence of pulmonary TB of 34 provinces in Indonesia. Based on data from Sario Health Center in 2015, there were 91 cases of tuberculosis in January to November 2015. In September 2015 until October 2015 there was an increase in TB cases. This study is a survey research with cross sectional analytic. The sample is determined by the formula Slovin and accidental sampling method as many as 48 people. Retrieving data using a questionnaire with interview. Analysis of the relationship using chi square test with a degree of confidence of 95% and α = 0.05. The analysis of the relationship between a treatment supporter with medication adherence menunujukkan p value = 0.004, and the relationship between the role of families with medication adherence showed the p value = 0.001. There is a relationship between a treatment supporter and family roles with medication adherence in patients with TB. Suggestion for TB patients should take medication regularly, families should remind patients to take medication, for the treatment supporter should always keep an eye on, for health centers Sario should add health workers.
Keywords: Supervisory Swallowing Drugs, Role of Family, Compliance Drinking Drugs, Tuberculosis Patients
ABSTRAK
Menurut laporan WHO tahun 2013, diperkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012. Upaya pengendalian TB ialah dengan menerapkan strategi DOTS yaitu pengobatan panduan OAT. Untuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang PMO. Pada profil kesehatan Indonesia tahun 2014 menunjukkan bahwa angka kejadian TB paru di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 5.226 kasus dari 176.677 kasus. Angka ini berada pada urutan ke tujuh tertinggi kejadian TB paru dari 34 Provinsi di Indonesia. Berdasarkan data Puskesmas Sario di tahun 2015, terdapat 91 kasus TB pada Januari sampai dengan November 2015. Pada September 2015 sampai Oktober 2015 terjadi peningkatan kasus TB. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel ditentukan dengan rumus Slovin dan metode accidental sampling sebanyak 48 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Analisis hubungan menggunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Analisis hubungan antara PMO dengan kepatuhan minum obat menunujukkan nilai p value = 0,004, dan hubungan antara peran keluarga dengan kepatuhan minum obat menunjukkan p value = 0,001. Terdapat hubungan antara PMO dan peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB. Saran bagi pasien TB hendaknya minum obat dengan teratur, bagi keluarga hendaknya mengingatkan pasien untuk minum obat, bagi PMO hendaknya selalu mengawasi, bagi Puskesmas Sario hendaknya menambah petugas kesehatan.
Kata kunci: Pengawas Menelan Obat, Peran Keluarga, Kepatuhan Minum Obat, Pasien Tuberkulosis
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35799/pha.5.2016.12181
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Publisher : | Cooperation With : |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.