PENGUKURAN KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT DAERAH LIUN KENDAGE TAHUNA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
Abstract
ABSTRACT
IFRS (Hospital Pharmacy Installation) has a strategic role in the development and economy of the hospital, so it is necessary to measure performance using the Balanced Scorecard (BSC) method. Research with BSC is to determine the performance of IFRS Liun Kendage Hospital, Tahuna, which is reviewed from a perspective of financial, and internal business process. This research is descriptive with retrospective and prospective data collection obtained through observations, administrative and financial reports of IFRS of Liun Kendage Hospital, Tahuna. The results showed that performance in the 2018 financial perspective contributed IFRS to the Hospital 34.34%, ITOR 3.99 times, internal business process perspective was obtained from the availability of drugs 89%, drug information services did not meet the 2016 Kepmenkes standard, dispensing time for concoctions, 39.48 minutes and non-concoction 28.45 minutes. The conclusion that the IFRS performance of Liun Kendage Hospital, Tahuna using the BSC method with two perspectives shows a pretty good performance. But there still needs to be an improvement in dispensing time, controlling drug supplies and drug information services.
Keywords: Pharmacy Installation, Performance, Balanced Scorecard
ABSTRAK
IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit) memiliki peran yang strategis dalam perkembangan serta ekonomi rumah sakit, perihal tersebut sehingga perlu dilakukan pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard (BSC). Penelitian dengan BSC untuk mengetahui kinerja IFRS Liun Kendage Tahuna yang ditinjau dari perspektif keuangan dan perspektif proses bisnis internal. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dan prospektif yang diperoleh melalui observasi, laporan administrasi dan keuangan IFRS dan Rumah Sakit Liun Kendage Tahuna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pada perspektif keuangan tahun 2018 kontribusi IFRS ke RS 34,34 %, ITOR 3,99 kali, perspektif proses bisnis internal didapatkan dari ketersediaan obat 89%, pelayanan informasi obat belum memenuhi standar Kepmenkes 2016, dispensing time untuk racikan 39,48 menit dan non racikan 28,45 menit. Kesimpulan yang didapat bahwa kinerja IFRS Liun Kendage Tahuna yang menggunakan metode BSC dengan dua perspektif menunjukkan kinerja yang cukup baik. Tetapi masih perlu adanya perbaikan dalam dispensing time, pengendalian persediaan obat dan pelayanan informasi obat.
Kata Kunci: Instalasi Farmasi, Kinerja, Balanced Scorecard.Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35799/pha.9.2020.27406
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 PHARMACON
Publisher : | Cooperation With : |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.