Peningkatan Produksi Katarantin Melalui Teknik Elisitasi Pada Kultur Agregat Sel Catharanthus roseus

Authors

  • Dingse Pandiangan Program Studi Biologi FMIPA UNSRAT

DOI:

https://doi.org/10.35799/jis.11.2.2011.178

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk optimasi dan peningkatan produksi antikanker katarantin khususnya elisitasi. Tujuan praktisnya adalah untuk mengetahui pertumbuhan kalus agregat sel C. roseus yang diberi elisitor, menemukan kurva tumbuh S. cerevisiae dan bahan elisitor, menemukan kandungan katarantin pada agregat sel dan medium  perlakuan dan menemukan waktu panen perlakuan elisitasi yang menghasilkan  kandungan katarantin yang paling tinggi. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan suatu informasi mengenai peningkatan katarantin yang dihasilkan (diproduksi) secara kultur (in vitro) untuk dimanfaatkan pada penelitian selanjutnya. Tahapan penelitian dilakukan antara lain 1) tahap kultur S. cerevisiae dan persiapan elisitor, 2) tahap kultur agregat sel dengan perlakuan elisitasi, 3). tahap ekstraksi dan isolasinya menggunakan metanol dan diklorometan 4). tahap uji kuantitas dan kualitas katarantin dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) yang dihubungkan dengan kromatopak CR-7A Plus. Kurva tumbuh ragi menunjukkan bahwa fase pertumbuhan maksimum terjadi setelah 16 jam inkubasi. Kandungan katarantin sudah terdeteksi pada hari ke-3 dan mengalami penurunan pada hari ke-6 dan ke-9. Pada hari ke-12, kandungan katarantin mencapai jumlah tertinggi di agregat sel dan mengalami penurunan sampai hari ke-24, Kandungan katarantin tertinggi pada medium terjadi pada hari ke- 18 dan selanjutnya mengalami penurunan sampai hari ke-24. Hasil elisitasi menunjukkan adanya peningkatan kandungan katarantin pada semua waktu panen yang dilakukan, baik dalam sel maupun dalam medium. Kandungan katarantin tertinggi setelah elisitasi pada agregat sel adalah sebesar 274,03 µg/g BK dengan persentase peningkatan sebesar 218,86 % pada jam ke-18. Namun dalam medium adalah pada jam ke-72 sebesar 856,75 µg/L dengan persentae peningkatan sebesar 266,13 %.

Kata kunci: katarantin, teknik elisitasi

 

 

THE ENHANCEMENT OF CATHARANTHINE PRODUCTION BY ELICITATION  TECHNIC ON Catharanthus roseus CELL AGGREGATES

ABSTRACT

This research aims were to find out the growth respons and catharanhine content  of C. roseus callus elisitor treatment.  Catharanthine content can be produced on each callus after the elisitor treatment, cell aggregates growth pattern, medium that produces the higher catharanthine content. This research is expected to give some information about the increasing of catharanthine content produced through in vitro process which can be used in further research. The steps have been done in this research, They were 1) Callus culture with elisitor treatment step, 2) cell aggregates culture with elisitor treatment step, 3) extraction and isolation step, 4). The step of qualitative and quantitative assay of catharanthine by using HPLC (High Pressure Liquid Chromatography) connected to cromathopac CR-7A Plus. The result of research showed that the growth curva of S. cerevisiae showed that the highest growth occurred after 16 hours incubation. The highest catharanthine content of the cell aggregate occurred at the 12th day  and then decreased up to 24th day. The result of elisitation indicated, the increasing of catharanthine contents at the all collected days has been done, include in cell and medium. The higest catharanthine content after elicitation of cell aggregate was 274,03 µg/g DW with the presentation of increasing about 218,86 % at the 18th hour. On the other hand, medium was 856,75 µg/L with the presentation of increasing about 266,13 % at the 72th hour.

Keywords: catharanthine, elicitation technic

Author Biography

Dingse Pandiangan, Program Studi Biologi FMIPA UNSRAT

Dosen PS Biologi FMIPA UNSRAT

Downloads

Published

2011-10-31

How to Cite

Pandiangan, D. (2011). Peningkatan Produksi Katarantin Melalui Teknik Elisitasi Pada Kultur Agregat Sel Catharanthus roseus. Jurnal Ilmiah Sains, 11(2), 140–149. https://doi.org/10.35799/jis.11.2.2011.178

Issue

Section

Articles