Extraction of Eucheuma Spinosum Seaweed into Seaweed Powder Using Subcritical Water

Authors

  • Diksen Takalingang Universitas Sam Ratulangi
  • Hens Onibala Universitas Sam Ratulangi
  • Lena J. Damongilala Universitas Sam Ratulangi
  • Nurmeilita Taher Universitas Sam Ratulangi
  • Djuhria Wonggo Universitas Sam Ratulangi
  • Grace Sanger Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35800/jpkt.v12i1.50414

Keywords:

Seaweed flour;, Subcritical Water;, Mineral;, Eucheuma spinosum;

Abstract

The goal of this study was to evaluate the Eucheuma spinosum seaweed flour's quality as well as the importance of water content, pH, and minerals (Mg and Zn). In this study, the extraction temperatures were 115°C and 125°C, while the extraction times were 15, 20, and 25 minutes. The results of the study's investigation into water content showed that it rose to a value of 11.33% in the 15-minute extraction time treatment at a temperature of 115°C and that it fell to 7.89 in the 20-minute extraction time treatment at a temperature of 125°C. The pH stability values obtained were 6.12 to 8.73, and the magnesium (Mg) mineral values ranged from 2.1710 to 4.0324.

Keywords: Seaweed flour, Subcritical Water, Mineral, Eucheuma spinosum.

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mutu dari tepung rumput laut Eucheuma spinosum yang diekstrak dengan metode air subkrits dan nilai kadar air, pH dan mineral (Mg dan Zn). Pada penlitian ini digunakan perlakuan lama waktu ekstraksi 15menit, 20 menit, 25 menit dan suhu ekstraksi 115oC dan 125oC. Hasil penelitian kadar air dalam penelitian diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan lama ekstraksi 15 menit dengan suhu 115oC sebesar 11.33% dan kadar air ternedah diperoleh pada perlakuan lama waktu ekstraksi 20 menit dengan suhu 125oC sebesar 7.89. nilai stabilitas pH diperoleh 6.12 – 8.73, dan nilai mineral Magnesium (Mg) berkisar 2.1710 – 4.0324, nilai mineral Zinc (Zn) berkisar 3.7330 – 75601.

Kata kunci: Tepung Rumput Laut, Air Subkritis, Mineral dan Eucheuma spinosum.

References

AOAC. (2005). Official methods of analysis, (18th edn). In Association of Official Analytical Chemists, Gaithersburg, Maryland.

Carr, A. G., Mammucari, R., & Foster, N. R. (2011). A review of subcritical water as a solvent and its utilisation for the processing of hydrophobic organic compounds. Chemical Engineering Journal, 172(1), 1–17.

Damongilala, L. J., Wewengkang, D., & Losung, F. (2019). Karakterisasi Senyawa Antioksidan Rumput Laut Eucheuma spinosum Sebagai Pangan Fungsional dari Perairan Sulawesi Utara.

Diharmi, A., Fardiaz, D., Andarwulan, N., & Heruwati, E. S. (2011). Karakteristik karagenan hasil isolasi Eucheuma spinosum (Alga merah) dari perairan semenep Madura. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 16(02), 117–124.

Fajarini, L. D. R., Ekawati, I. G. A., & Ina, P. T. (2018). Pengaruh penambahan karagenan terhadap karakteristik permen jelly kulit anggur hitam (Vitis vinifera). Jurnal ITEPA Vol, 7(2), 110–116.

Gerung, M. S., Montolalu, R. I., Lohoo, H. J., Dotulong, V., Taher, N., Mentang, F., & Sanger, G. (2019). Pengaruh Konsentrasi Pelarut dan Lama Ekstraksi Pada Produksi Karagenan. Media Teknologi Hasil Perikanan, 7(1), 25. https://doi.org/10.35800/mthp.7.1.2019.23908

Glicksman, M. (1983). Red Seaweed extracts (agar, carrageenans, and furcellaran). Food Hydrocolloids, 2, 73–113.

Hidayah, R., Harlia, G., & Safar, A. (2013). Optimasi konsentrasi kalium hidroksida pada ekstraksi karaginan dari alga merah (Kappaphycus alvarezii) asal Pulau Lemukutan. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 2(2).

Kordi, M. G. H., & Ghufran, H. (2011). Kiat sukses budidaya rumput laut di laut dan tambak. Jogjakarta: Penerbit Andi.

Langi, J. H., Wonggo, D., Damongilala, L. J., Montolalu, L. A. D. Y., Harikedua, S. D., Makapedua, D. M., & Reo, A. R. (2022). Flavonoid dan Tanin Ekstrak Air Subkritis Benang Sari dan Kepala Putik Bunga Mangrove Sonneratia alba. Media Teknologi Hasil Perikanan, 10(3), 157–164.

Merdekawati, W., & Susanto, A. B. (2009). Kandungan dan komposisi pigmen rumput laut serta potensinya untuk kesehatan. Squalen Bulletin of Marine and Fisheries Postharvest and Biotechnology, 4(2), 41–47.

Nurmilla, A., & Aprillia, H. (2021). Karakteristik Edible Film Berbahan Dasar Ekstrak Karagenan dari Alga Merah (Eucheuma Spinosum). Jurnal Riset Farmasi, 24–32.

Paruntu, O. L., Legi, N. N., Djendra, I. M., & Kaligis, G. (2018). Asupan Serat Dan Magnesium Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe Ii. Jurnal Gizido, 10(2), 101–107.

Peranginangin, R., Sinurat, E., & Darmawan, M. (2013). Memproduksi karaginan dari rumput laut. Penebar Swadaya Grup.

Rismandari, M., Agustini, T. W., & Amalia, U. (2017). Karakteristik Permen Jelly Dengan Penambahan Iota Karagenan Dari Rumput Laut (Karakteristik Permen Jelly Dengan Penambahan Iota Karagenan Dari Rumput Laut). Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, 12(2), 103–108.

Salawati, A. I., Montolalu, R. I., Damongilala, L. J., Reo, A. R., Wonggo, D., Makapedua, D. M., & Sanger, G. (2020). Cemaran Mikrobiologi Pada Tepung Karagenan. Media Teknologi Hasil Perikanan, 9(1), 15–21.

Sedayu, B. B., Basmal, J., & Utomo, B. S. B. (2008). Optimalisasi penggunaan air pada proses pembuatan semi-refined carrageenan (src). Jurnal Pascapanen Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan, 3(2), 183–191.

Standar Nasional Indonesia, B. S. N. (2015). SNI 2354.2:2015 Cara uji kimia - Bagian 2: Pengujian kadar air pada produk perikanan. 1–8.

Umar, F. R., Wonggo, D., Taher, N., Dotulong, V., Pandey, E. V, & Mentang, F. (2022). Fitokimia dan Total Fenol Ekstrak Air Subkritis Benang Sari dan Kepala Putik Bunga Mangrove Sonneratia alba. Media Teknologi Hasil Perikanan, 10(2), 127–132.

Widhyari, S. D. (2012). Peran dan dampak defisiensi zinc (Zn) terhadap sistem tanggap kebal. Wartazoa, 22(3), 141–148.

Downloads

Published

2023-04-30

How to Cite

Takalingang, D., Onibala, H., Damongilala, L. J., Taher, N., Wonggo, D., & Sanger, G. (2023). Extraction of Eucheuma Spinosum Seaweed into Seaweed Powder Using Subcritical Water. JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS, 12(1), 29–34. https://doi.org/10.35800/jpkt.v12i1.50414

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2