Kajian Teknik dan Ekonomi Pengolahan Tradisional Rotan Menjadi Saloi Di Desa Loleo Jaya Morotai Utara
DOI:
https://doi.org/10.35791/cocos.v17i1.58335Abstract
Rotan merupakan palem berduri yang mengumpulkan dan hasil hutan bukan kayu yang terpenting di Indonesia,hampir semua bagian fisik dari rotan maupun produksi tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Pengrajin Rotan khususnya yang ada di Desa Loleo Jaya biasanya mengolah Rotan menjadi Saloi dan alat-alat funiture lainya karena mencakup dengan Kultur dan buadaya yang ada di sana,hal ini berdampak pada meningkatnya pengguna Saloi karena hal ini lah yang mendorong pengerajin Desa Loleo Jaya mengembangkan usaha pengolahan Saloi. Permasalahannya belum ada yang mengkaji pengolahan yang dilakukan secara tradisional dari aspek teknis serta penerapannya terhadap aspek ekonomi khusunya biaya produksi. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu dilakukan analisis ekonomi meliputi : Biaya total selama proses pengolahan Saloi, tingkat penerimaan (total pendapatan), pendapatan (laba), analisis titik impas (titik impas ), serta mengetahui nilai tambah dari pengolahan rotan tradisional menjadi saloi. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara serta observasi yang diperoleh dari observasi dilapangan. Hasil perhitungan analisis ekonomi pada pengolahan Rotan tradisional menjadi Saloi, diperoleh hasil perhitungan biaya total Rp 12..650/jam. Berdasarkan kondisi operasional dilapangan diperoleh tingkat penerimaan (total pendapatan)Rp.15,098/jam,untuk keuntungan atau pendapatan diperoleh Rp.6.636/jam, sedangkan BEP tercapai pada jumlah produksi 134/tahun atau Rp.134.000/tahun tercapai titik impas.ebut menunjukkan alat pengolah tahu tradisional ini layak secara ekonomi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Stevandri Banohi, David Rumambi, Dedie Tooy

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.


