PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN FLORIKULTURA DI TOMOHON (PERMACULTURE IN ARCHITECTURE)
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v4i2.10728Abstract
ABSTRAK
Â
Saat ini florikultura merupakan salah satu komoditas agribisnis yang cukup berarti di Indonesia. Hal tersebut didasari karena jenisnya yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan diterima masyarakat. Florikultura dinikmati konsumen dalam bentuk keindahannya, maka dari itu tuntutan terhadap kualitasnya sangat tinggi. Membudidayakan berbagai jenis florikultura dapat menjadi usaha agrobisnis yang sangat prospektif bagi masyarakat. Masyarakat baik di daerah pedesaan maupun perkotaan mempunyai kecenderungan untuk tinggal di tempat atau lingkungan yang nyaman dan segar. Keadaan ini dapat tercipta dengan adanya kehadiran tanaman florikultura baik di lingkungan rumah tinggal, perkotaan maupun di lingkungan taman- taman rekreasi banyak memberikan pengaruh yang positif. Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup yang segar, dapat mempengaruhi meningkatnya permintaan akan tanaman florikulura.
Untuk menjawab kebutuhan akan permintaan tersebut, maka dirancanglah sebuah Pusat Penelitan dan Penembangan Florikultura di Tomohon, dimana Tomohon merupakan lokasi yang strategis dalam pengembangbiakkan tanaman florikultura yang didukung iklim, suhu, serta kondisi tanah yang merupakan syarat dalam pengembangbiakkan florikultura. Objek perancangan kemudian di padukan dengan tema Permaculture. Sebuah tema yang menekankan pengaturan ruang luar, penggunaan unsur alam, dan menggabungkan kebiasaan yang telah membudaya di masyarakat sekitar, dalam hal ini kebiasaan bercocok tanam florikultura.
Dengan demikian, sangat diharapkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Florikultura di Tomohon bisa menjadi sebuah objek rancangan yang berfungsi sebagai wadah pengembangbiakkan, pengumpulan informasi, dan edukasi mengenai tanaman florikultura. Menciptakan sebuah wadah arsitektural yang bersinergi dengan alam, dan masyarakar sekitar.
Kata Kunci : Florikultura, Penelitian, Pengembangan, Permaculture, Tomohon