RESORT KONSERVASI BURUNG ENDEMIK DI TAMAKO (ARSITEKTUR “NEW ORGANIC”)

Authors

  • Maychel Tengkue
  • Makainas Indradjaja

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v5i1.12264

Abstract

Keberadaan keanekaragaman hayati (biodeversitas) yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe menjadi salah satu potensi Sumber Daya Alam daerah yang patut dilestarikan. Salah satu yang dimaksud ialah kekayaan alam lewat keanekaragaman burung yang terdapat di kepulauan Sangihe. Ini dibuktikan dengan ditemukannya lima jenis burung endemik Sangihe yang hidup di hutan pegunungan Sahendarhumang. Namun realita yang ada menunjukan bahwa kehidupan satwa endemik sedang berada dalam status kritis akibat laju perkembangan eksploitasi kawasan hutan pegunungan Sahendarhumang yang cukup sulit dibendung. Dimana secara langsung membawa dampak terhadap penurunan jumlah populasi  burung khas daerah serta mengakibatkan kerusakan lingkungan dan perubahan ekosistem yang ada didalamnya.

Hasil survei lapangan dari beberapa lembaga peneliti burung menunjukan bahwa telah berkurangnya jumlah burung endemik yang hidup di habitat aslinya. Untuk menanggapi isu tersebut diperlukan langkah nyata pihak-pihak terkait guna menjaga keberlangsungan hidup satwa yang dilindungi ini. Jika di pandang dari segi Arsitektural maka solusi yang tepat dan tanggap terhadap permasalahan yang berkembang diatas ialah bagaimana menghadirkan suatu wadah dan lingkungan yang dapat menampung serta melestarikan  kehidupan burung tanpa meninggalkan habitat aslinya.

Fasilitas yang sesuai dengan peruntukan sebagai fungsi untuk menampung dan melestarikan kehidupan satwa endemik Sangihe ini ialah dengan menghadirkan suatu objek konservasi yang dapat mengakomodasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Mengkaji peluang yang ada untuk lebih memaksimalkan fungsi utama konservasi sebagai wadah pelestarian. Maka timbul gagasan untuk memunculkan suatu objek pendukung fasilitas utama yakni resort yang nantinya akan berintegrasi dengan fasilitas konservasi dimana terdapat dua unsur utama pelestarian dan edukasi secara rekreatif didalamnya. Maksud dari pada hadirnya resort sebagai pendukung dengan fungsi esensial sebagai tempat rekreasi dan bersantai, ialah memperkenalkan kehidupan burung dan cara melestarikannya lewat proses yang se-nyaman dan se-santai mungkin, yang nantinya juga akan dilandasi dengan diaplikasikannya tematik desain arsitektur “new organic†sehingga diharapkan dapat memberi pengalaman empiris psikologis pada pengunjung objek konservasi dan resort burung endemik Sangihe.

Kata Kunci : Keanekaragaman Hayati, Endemik, Arsitektur “new organicâ€, Tamako, Sangihe.

Downloads

Published

2016-05-11