FASILITAS REKREASI PANTAI DI PULAU MANSINAM (Arsitektur Neo Vernakular)
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v5i1.12265Abstract
Wisata bahari telah memberikan sumbangan yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusi pariwisata bahari ini terhadap pembangunan nasional berupa penyediaan lapangan pekerjaan dan aktivitas ekonomi lainnya serta pemasukan devisa bagi Negara. Manokwari mempunyai potensi wisata yang perlu dikembangkan diantaranya meliputi wisata terumbu karang, wisata bahari, wisata budaya, wisata sejarah peninggalan perang dunia II yang jika dikelola dengan baik dapat memberikan keuntungan kepada berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Manokwari memproyeksikan kawasan pulau Mansinam sebagai daerah wisata bahari, wisata budaya dan juga wisata sejarah peninggalan perang dunia II. Pengembangan kawasan wisata tersebut diharapkan menjadikannya sebagai daerah tujuan wisata. Pengembangan tersebut diharapkan memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan penduduk, kelestarian sumberdaya pesisir, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan mendorong pertumbuhan perekonomian Kabupaten Manokwari.
Melihat kondisi kabupaten Manokwari yang semakin hari semakin berkembang diberbagai sektor dan budaya serta didukung oleh SDM dan infrastruktur yang memadai, maka perlu dihadirkan Fasilitas Rekreasi Pantai di Pulau Mansinam dengan fasilitas rekreasi yang lengkap dengan memanfaatkan potensi dan keadaan alam setempat.
Dalam perancangan Fasilitas Rekreasi Pantai di Pulau Mansinam, tema yang diangkat yaitu Arsitektur Neo Vernakular yaitu berbicara tentang perancangan arsitektur yang mengambil unsur budaya sebagai pendekatan desain pada objek rancangan baik itu dalam penerapan struktur yang akan di gunakan maupun bentuk- bentuk bangunan yang menyerupai keadaan alam. Penerapan tema Arsitektur Neo Vernakular dalam rancangan diharapakan mampu meminimalisir dampak negatif pembangunan terhadap unsur modern terhadap unsur budaya.
Kata Kunci: Pulau Mansinam, Fasilitas Rekreasi, Arsitektur Neo Vernakular