SYSTEM OF SETTING MASYARAKAT KAMPUNG SANGIR DI MUARA SARIO MANADO.
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v6i1.16762Abstract
Kampung Sangir merupakan sebuah permukiman di muara Sario kelurahan Titiwungen Selatan. Berawal dari sekelompok nelayan etnis Sangir yang yang tinggal di area ini pada tahun 1990an, maka permukiman ini disebut Kampung Sangir. Seiring berkembangnya kota, kelompok rumah ini bertumbuh menjadi permukiman multikultur yang padat dan kumuh. Tanpa penataan yang serius, kampung ini akan menjadi beban bagi Kota. Permukiman sebagai lingkungan binaan bukan hanya wujud fisik semata tapi merupakan hasil dari ekspresi
budaya masyarakat setempat dan hasil ekspresi tersebut akan membentuk setting, maka salah satu aspek penting yang harus diketahui dan dikaji dalam perencanaan dan perancangan permukiman adalah bagaimana sistem aktivitas dan system of setting dari masyarakatnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem aktivitas masyarakat yang membentuk system of setting kampung Sangir. Tujuan selanjutnya adalah mengetahui intensitas penggunaan setting untuk menentukan ruang aktif dan menggambarkan skala setting dari aktivitas masyarakat kampung Sangir.
Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Teknik purposive sampling digunakan dalam pengambilan sampel. Penelitian dilakukan
melalui wawancara terstruktur dengan format time budget dan observasi. Selanjutnya data tersebut dikaji berdasarkan teori yang dipakai untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa system of setting masyarakat kampung Sangir terbentuk oleh rangkaian aktivitas budaya yaitu aktivitas mata pencaharian pada sektor ekonomi baik formal maupun informal; aktivitas
adat dan keagamaan yang bersifat rutin maupun insidental serta aktivitas kemasyarakatan. Rumah, halaman rumah dan jalan lingkungan merupakan ruang aktif dari keseluruhan setting yang digunakan. Skala setting dari
jangkauan aktivitas yaitu mikro yang terdiri dari rumah dan halamannya; skala meso meliputi jalan, sekolah dan lapangannya, kantor lurah dan halamannya, gereja, dan sungai; sedangkan pada skala makro, jangkauan setting mencakup kota Manado sampai kota Tomohon serta Tondano dan setting pada skala makro padaumumunya merupakan setting dari aktivitas mata pencaharian.
Kata kunci : Setting, Aktivitas, Kampung