TERMINAL WISATA DI KAWASAN PELABUHAN MANADO. ‘ADAPTIVE REUSE’
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v6i2.17078Abstract
Kawasan Pelabuhan Manado merupakan kawasan besejarah di Kota Manado yang telah direncanakan untuk direvitalisasi. Permasalahan yang ada sekarang adalah belum optimalnya pengaturan kawasan tersebut misalnya terminal penyeberangan yang belum tertata dengan baik, padahal berpotensi menjadi terminal wisata ke sejumlah pulau di sekitar Kota Manado. Permasalahan lain yaitu vitalitas kawasan yang menurun, penataan parkir yang kurang optimal, dan lain-lain. Oleh karena itu perlu direncanakan kembali dengan penerapan tema adaptive reuse yang menghasilkan konsep baru marriage old and new design bangunan dan kawasan.
Luas site yang dikembangkan 37.525,77 m2, yang dilakukan penambahan reklamasi pada area pelabuhan untuk memaksimalkan fungsi baru pada kawasan Pelabuhan Manado. Fungsi bangunan meliputi : terminal wisata, museum, galeri, retail, restaurant, cafe, aula, perpustakaan, menara wisata, halte, traditional market. Fungsi wisata juga dikembangkan yaitu area berjemur, outdoor childplay, outdoor event space and park, open stage sebagai penyambut kedatangan dan keberangkatan penumpang dan hiburan menarik pengunjung lokal dan asing untuk datang berkunjung.
Dalam memperkuat karakteristik dan mempertahankan keunggulan bangunan lama terhadap bangunan baru diterapkan 5 konsep dasar yang terdapat pada tema adaptive reuse, yaitu: wraps, juxtaposition, parasit, weaving and insertion, dengan penggunaan metode studi komparasi menghasilkan konsep bentuk dinamis yang menyesuaikan dengan eksisting site di pinggir laut, dengan memberikan koneksi terhadap 2 blok, menyediakan arahan pada setiap zona kawasan yang memberikan sense of place terhadap pengunjung.
Â
Kata kunci : terminal wisata, revitalisasi kawasan pelabuhan, adaptive reuse