SEKOLAH TINGGI DESAIN INTERIOR DI MANADO. EKSPRESIONISME ARSITEKTUR

Authors

  • Kartika Pulukadang
  • Rachmat Prijadi
  • Alvin J. Tinangon

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v6i2.17098

Abstract

Pada dasarnya mendesain adalah sebuah proses yang melibatkan alat untuk memproses (informasi), subjek yang diproses (masalah) dan pemroses (pendesain). Sedangkan kualitas desain tidak hanya diukur dari orisinalitas dan daya kreativitas seseorang dalam menampilkan desain, tapi juga dari penalarannya untuk menguraikan, menjabarkan, menganalisis dan memecahkan masalah yang dihadapi, kemudian mengambil keputusan yang terbaik. Dan untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan suatu metodologi berpikir tertentu, baik dalam kurikulum maupun pelaksanaannya. Sebagai jurusan di bidang seni dan desain, desain interior berupaya membentuk integrated professional dengan mempertautkan bidang keilmuan, teknologi, kesenian, dan profesionalisme. Materi kurikulum diarahkan pada pemahaman teoritis tentang kaidah perencanaan dan perancangan ruang dalam pendekatan teknis dan estetis. Sedangkan untuk menunjang proses belajar mengajar dan profesionalisme, pelaksanaan pendidikan dititikberatkan pada pengembangan kreativitas, pengembangan wawasan keilmuan dan akademik serta pembekalan dasar keahlian, dengan penekanan pada ranah kognitif, psikomotorik dan afektif, yang mendorong peserta didik untuk berpikir divergen dan konvergen.

 

Kata kunci : pendidikan berpikir, kritis, kreatif.

Downloads

Published

2017-08-26