MANADO PRESS TOWER (High-rise Building dengan Pendekatan Ekspresi Struktur)
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v6i2.17100Abstract
Kebutuhan informasi bagi masyarakat mendasari perancangan sebuah bangunan kantor pers yang mewadahi kegiatan jurnalistik. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang pers pun tidak perlu diragukan lagi dengan melihat contoh-contoh perusahaan lokal maupun internasional yang memperoleh keuntungan yang besar. Oleh karena itu, penulis mengangkat tema High-rise Building dengan pendekatan ekspresi struktur, dimana ketinggian bangunan sangat menunjang bagi proses transmisi informasi dan penyiaran oleh kantor pers. Sistem bangunan tinggi yang sangat memperhatikan penggunaan struktur pun dimanfaatkan untuk merancang bangunan tinggi dengan bentuk-bentuk struktural yang tidak monoton, namun dapat berekspresi.
Proses perancangan objek tersebut menggunakan proses desain generasi II menurut John Zeisel yang terdiri dari dua fase. Fase pertama, yaitu pengkajian terhadap tipologi objek, tapak, dan lingkungan serta tema yang diangkat. Ketiga data tersebut dianalisa dan menciptakan sinkronisasi yang baik antara objek, tema, dan tapak. Dilanjutkan dengan fase kedua, yaitu siklus Image-Present-Test, dimana siklus yang keluar dievaluasi berdasarkan kriteria perancangan dari teori Geofrey Broadbent kemudian berlanjut ke siklus II dan seterusnya sebagai upaya untuk menutupi kekurangan kualitas desain siklus sebelumnya.
Gubahan bentuk Manado Press Tower memiliki konsep bentuk yang diputar untuk menciptakan bentuk aerodinamis dengan struktur diagrid yang membungkus bangunan sebagai aplikasi dari tema, yaitu High-rise Building dengan pendekatan ekspresi struktur.
Kata Kunci : kantor pers, High-rise Building, ekspresi struktur