NEO PESANTREN DI MANADO. Heterotopia - Disorder dalam Order
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v7i2.20827Abstract
Kota Manado yang merupakan ibukota sekaligus kota terbesar di provinsi Sulawesi Utara, meskipun mayoritas penduduknya adalah non muslim tetapi merupakan kota dengan jumlah penduduk muslim tertinggi dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di provinsi ini. Berdasarkan hal tersebut, pastinya diperlukan pewadahan untuk berbagai kegiatan dan aktivitas penduduk muslim di Kota Manado yang memadai dan sesuai kebutuhan masyarakat muslim. Pesantren adalah lembaga pendidikan agama islam yang berperan penting dalam pendidikan agama islam. Di Kota Manado sudah ada beberapa pendidikan berformat pesantren, hanya saja minat penduduk terhadap pendidikan pesantren masih rendah. Hal ini karena system dan pelayanan pesantren yang masih belum sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, dalam hal ini masyarakat perkotaan. Neo pesantren adalah pembaruan terhadap konsep pesantren guna merencanakan dan merancang konsep pesantren yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat modern, dalam hal ini tanpa menghilangkan inti dari pesantren yaitu agama islam. Tema rancangan yaitu Heterotopia dianggap sesuai dengan konsep perancangan Neo Pesantren. Dimana konsep Disorder (penyimpangan) pada tema adalah untuk menciptakan pembaruan pada perancangan, serta konsep Order (keteraturan) adalah untuk mengontrol pembaruan pembaruan yang akan di rencanakan yaitu sesuai dengan pendidikan agama Islam.
Kata kunci : Kota Manado, Neo Pesantren, Heterotopia, Order, Disorder