PUSAT PELATIHAN PENYANDANG DISABILITAS FISIK. Arsitektur Perilaku
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v8i1.23687Abstract
Penyandang Disabilitas Fisik merupakan kelainan tubuh yang dimiliki oleh seseorang dalam rentan waktu yang cukup lama dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Para Penyandang Disabilitas Fisik membutuhkan bantuan untuk mengembangkan diri mereka, karena sampai saat ini masalah menyangkut disabilitas masih sangat terabaikan. Penyandang Disabilitas Fisik perlu untuk mengembangkan kemampuan, ketrampilan, serta bakat mereka agar dapat menyesuaikan diri dan bersosialisasi baik dengan masyarakat luar maupun dengan sesama penyandang disabilitas. Karakteristik dari berbagai macam penderita disabilitas fisik berbeda-beda. Maka dari itu perlu adanya pengamatan terhadap masing-masing klasifikasi disabilitas fisik. Pendekatan Arsitektur Perilaku menjadi langkah yang dipakai untuk mempelajari lebih dalam hubungan antara penyandang disabilitas fisik dan lingkungan. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang Pusat Pelatihan Penyandang Disabilitas Fisik dengan menggunakan tema Arsitektur Perilaku.
Arsitektur Perilaku yang memiliki karakteristik untuk mempertimbangkan perilaku perancangan membantu dalam memahami penyandang disabilitas fisik dalam segala aspek yang dibutuhkan. Dengan tema Arsitektur Perilaku inilah arsitektur akan menyesuaikan diri dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas dan menghadirkan objek rancangan Pusat Pelatihan Penyandang Disabilitas Fisik yang memperhatikan keamanan, kemudahan, kenyamanan dan kemandirian dari sang pengguna. Keempat strategi ini yang akan menjadi dasar dalam perancangan pusat pelatihan bagi penyandang disabilitas ini. Aplikasi tema Arsitektur Perilaku diterapkan pada objek perancangan lewat : pola hubungan ruang, sirkulasi dan entrance, tata ruang dalam, tata ruang luar, selubung bangunan serta utilitas bangunan. Dengan menghadirkan Pusat Pelatihan Penyandang Disabilitas Fisik di Manado dengan tema Arsitektur Perilaku inilah dapat menjadi suatu wadah untuk menyalurkan bakat dan ketrampilan serta menjadi sarana pembelajaran serta pengembangan diri yang lebih baik bagi penyandang disabilitas fisikagar untuk kedepannya mereka dapat secara mantap kembali terjun ke realita kehidupan dengan kualitas yang lebih baik.
Â
Kata kunci : Penyandang Disabilitas, Fisik, Arsitektur Perilaku, Pelatihan