PUSAT PENGEMBANGAN KESENIAN KABUPETEN MINAHASA TENGGARA. Arsitektur Tropis

Authors

  • Imanuel H. A. Kawahe
  • Esli D. Takumansang
  • Claudia S. Punuh

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v8i1.23699

Abstract

Pusat Pengembangan Kesenian marupakan tempat atau wadah dimana dimana seluruh kesenian itu dikembangkan. Begitu banyak orang suka dengan kesenian, tidak terkecuali di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara..  Masalah yang timbul adalah tidak adanya tempat untuk mengembangkan potensi kesenian tersebut. Selain itu juga masalah yang timbul adalah merancang bangunan yang baik untuk masyarakat Minahasa Tenggara dan penerapan tema Arsitektur Tropis pada perancangan. Kesenian bukannya hanya sekedar menghibur sesama, tapi juga dapat menghibur diri sendiri sebagai pelaku seni. Tujuan dan sasaran perancangan terciptanya Pusat Pengembangan Kesenian di Minahasa Tenggara dimana objek ini nantinya menjadi sarana masyarakat Minahasa Tenggara mengembangkan kesenian daerah agar kesenian terus diperkenalkan dari generasi ke generasi sehingga tidak ditelan zaman yang penerapan bangunannya berdasarkan tema Arsitektur Tropis. Metode perancangan menggunakan metode Glass Box berdasarkan pendekatan tipologi objek, pendekatan tematik, dan pendekatan tapak dan lingkungan yang kemudian dilakukan pengambilan data, kemudian dianalisis, konsep, hasil perancangan.Hasil perancangan berupa desain Site Plan, Lay Out, Tampak Tapak, Potongan Tapak, Tampak Bangunan, Potongan Bangunan, Utilitas Bangunan, Utilitas Tapak, Perspektif, Interior dan eksterior bangunan, Struktur bangunan, detail Struktur dan Utilitas yang mengacu pada tema perancangan Arsitektur tropis.

Kata kunci: Pusat pengembangan Kesenian Kabupaten Minahasa Tenggara, Arsitektur tropis

Downloads

Published

2019-07-09