PENDEKATAN ECO ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN BOTANICAL GARDEN CENTER DI TOMOHON

Authors

  • Inkan R. Manginsihi
  • Veronica A. Kumurur
  • Aristotulus E. Tungka

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v8i2.25052

Abstract

Eco Architecture berbicara tentang ekosistem, tentang lingkungan yang artinya kehidupan mahkluk hidup. Kita harus memperhatikan prinsip prinsip alaminya seperti tidak membuat kegiatan yang dapat merusak lingkungan, membuat instalasi pengolahan air limbah agar sisa sisa air limbah tidak menyebar yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, dll. Eco Architecture menggabungkan unsur unsur alam alami yang dapat membuat kenyamanan, ketenangan secara langsung kepada para pengunjung.

Eco Architecture menonjolkan arsitektur yang berkualitas tinggi meskipun kualitas di bidang arsitektur sulit diukur dan ditentukan. Tak ada garis batas yang jelas antara arsitektur yang bermutu tinggi dan arsitektur yang biasa saja. Fenomena yang ada adalah kualitas arsitektur yang hanya memperhatikan bentuk dan konstruksi gedung dan cenderung kurang memperhatikan kualitas hidup dan keinginan pemakainya, padahal mereka adalah tokoh utama yang jelas.

Dalam pandangan Eco Architecture gedung dianggap sebagai makhluk atau organik. Yang berarti bahwa bidang batasan antara bagian luar dan dalam gedung tersebut, yaitu dinding, lantai, dan atap dapat dimengerti sebagai kulit ketiga manusia (kulit manusia sendiri dan pakaian sebagai kulit pertama dan ke dua). Dan harus melakukan fungsi pokok yaitu bernapas, menguap, menyerap, melindungi, menyekat, dan mengatur (udara, kelembaban, kepanasan, kebisingan, kecelakaan, dan sebagainya). Oleh karena itu sangat penting untuk mengatur sistem hubungan yang dinamis antara bagian dalam dan luar gedung. Dan Eco Architecture senantiasa menuntut agar arsitek (perencana) dan penguna gedung berada dalam satu landasan yang jelas.

 

Kata Kunci : Eco Architecture

Downloads

Published

2019-09-22