COFFEE CENTER DI BOLAANG MONGONDOW TIMUR. Arsitektur Lansekap
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v9i1.29213Abstract
Dewasa ini rutinitas manusia yang meningkat ditandai dengan padatnya aktivitas sehari-hari mampu membuat suasana penat dalam pekerjaan. Salah satu cara masyarakat terutama masyarakat perkotaan menghilangkan kejenuhan dari aktivitas sehari-harinya yaitu dengan minum kopi.Ngopi di coffee shop menjadi suatu gaya hidup perkotaan masa kini. Pandangan masyarakat terhadap kopi di zaman sekarangpun sudah berubah. Masyarakat dahulu memandang kopi secara sederhana dengan cara yang sederhana sedangkan masyarakat zaman sekarang memandang kopi dari berbagai sudut pandang dan cara penyajian yang kompleks. Namun terdapat kesamaan yaitu kopi digemari dan dipercaya sebagai penghilang penat. Sayangnya masyarakat Indonesia kurang mengenal asal-usul penemuan kopi, macam-macam kopi terutama kopi Indonesia dan teknik pengolahannya. Disamping itu, saat ini di kota Manado terdapat komunitas pecinta kopi yang bernama Komunitas Pecinta Kopi Manado yang tidak memiliki tempat tetap untuk berkumpul dan melakukan aktivitas bersama komunitasnya. Dengan hadirnya Coffee Center ini, pengunjung akan memperoleh pengetahuan tentang sejarah penemuan kopi hingga kopi masuk ke Indonesia. Selain itu juga pada museum kopi ini terdapat penjelasan mengenai proses pengolahan kopi dan penjelasan mengenai alat-alat kopi. Pengunjung juga dapat menikmati sajian olahan kopi khas Indonesia dan kopi mancanegara. Coffee Center ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti cupping room, kelas barista, dan meeting room sehingga pengunjung mendapat pengalaman yang baru setelah mengunjungi Coffee Center ini.
Perancangan dari Coffee Center ini mengaplikasikan tema Arsitektur Lanskap atau seni taman yang membuat para pengunjung nyaman dan relax saat menikmati taman dan pemandangan alam disekitar Coffee Center tersebut.
Â
Kata Kunci : Coffee, Museum, Cafe, Arsitektur Lanskap