PUSAT REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA DI MANADO, Arsitektur Holistik
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v9i2.34559Abstract
Narkoba dan Psikotropika (NAPZA) merupakan zat adiktif yang marak dipersalahgunakan oleh penggunanya. Penggunakan zat narkotika secara berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan terhadap obat tersebut. Tingginya jumlah pengguna narkotika menjadi salah satu pusat konsentrasi pemerinta Indonesia, karena itu dilakukan rehabilitasi sebagai upaya utama dalam mengurangi tingkat pengguna narkotika. Provinsi Sulawesi Utara merupakan wilayah dengan tingkat prevelensi yang tergolong tinggi dengan 1,71% dari 1,7 juta penduduk terindikasi norkoba (Kepala BNNP Sulawesi Utara, Drs. Utomo Heru Cahyono, M.Si - Rabu, 31 Juli 2019) dengan fasilitas rehabilitasi yang sangat sedikit, tercatat hanya terdapat 2 fasilitas rawat inap dan 11 fasilitas rawat jalan serta 1 gedung rehab wajib lapor. Hal ini menjadi dorongan dalam merancang Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkotika di Manado sebagai wadah rehabilitasi yang memadahi dan sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia. Rancangan desain pusat rehabilitasi mengggunakan metode perancangan dengan pendekatan tipologis dengan tema holistic yang memberikan lingkungan yang menyembuhkan yang secara langsung berhubungan dengan struktur tubuh manusia serta dapat memberikan efek menenangkan dengan suasana lingkungan yang manusiawi serta penampilan bangunan yang mendukung konsep rehabilitasi tanpa mengabaikan kondisi psikologis serta semua aspek diri yaitu fisik, mental, emosional, dan spiritual rehabilitant yang pada dasarnya bertujuan untuk melakukan penyembuhan. melalui lingkungan binaan kemudian dapat mempercepat kebutuhan pecandu dalam proses pemulihan. Teknik pengumpulan data yaitu survey langan, studi literatur, serta Analisa data yang telah didapatkan. Menggunakan Menggunakan metode perancangan Glass Box oleh J. Christoper Jones. Hasil dari objek ini yaitu untuk menggambarkan bangunan teknik yang merupakan fasilitas rehabilitasi yang memberikan dampak baik terhadapap lingkungan, terdapat sebuah keharmonisasian antara bangunan dengan lingkungan keseluruhan, berkelanjutan serta sesuai dengan prinsip holistik sehingga memberikan efek dan rasa nyaman, aman, serta tenang yang dapat menstimulasi rehabilitant agar proses penyembuhan diri dapat berlangsung dengan baik agar dapat kembali menjalankan fungsi sosial di masyarat.
 Kata Kunci: Pusat Rehabilitasi, Pengguna Narkotika, Arsitektur Holistik