PUSAT REHABILITASI SKIZOFRENIA DI MANADO, Arsitektur Perilaku
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v9i2.34639Abstract
Skizofrenia adalah salah satu penyakit mental serius yang terjadi dalam jangka panjang yang dapat mempengaruhi suasana hati, pola pikir, dan perilaku. Dari data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Republik Indonesia tahun 2018 menyebutkan bahwa kasus skizofrenia meningkat dari 1,7% tahun 2013 menjadi 7% di tahun 2018. Melihat tingginya lonjakan orang dengan skizofrenia (ODS), setiap orang di minta agar terus waspada terhadap gejala-gejala yang timbul. Namun pemahaman masyarakat Indonesia terhadap kesehatan jiwa cenderung kurang, orang dengan gangguan jiwa justru tidak di tangani dengan baik karena memiliki alasan yang beragam, mulai dari merasa sudah sehat, tidak rutin beli obat, sering lupa, dan lainnya. Padahal ketidakteraturan mengonsumsi obat dapat memunculkan kembali gejala-gejala psikosis yang mengakibatkan ODS mengalami gangguan yang lebih parah sehingga berpotensi memperkuat stigma di lingkungan ODS. Salah satu solusi adalah melakukan pengawasan rutin dan memaksimalkan terapi bagi ODS dengan cara menciptakan suatu wadah yang mampu meningkatkan kualitas hidup ODS. Menanggapi hal tersebut, rancangan Pusat Rehabilitasi Skizofrenia di Manado menjadi suatu tempat untuk mewadahi berbagai kegiatan didalamnya dengan memperhatikan faktor keamanan dan faktor lingkungan yang berperan penting dalam proses pemulihan. Dalam rancangan ini tema yang di terapkan yaitu Arsitektur Perilaku karena terjadi hubungan timbal balik antara manusia dengan arsitektur. Sedangkan konsep yang diterapkan dalam arsitektur perilaku yaitu lingkungan yang  terpersepsikan. Dalam perancangan ini, metode yang di terapkan merupakan teori dari A. J Christopher Jones. Proses desain dimulai dari gagasan/analisa data hingga hasil akhir berupa visual, rancangan dibuat dengan tujuan membantu perancang dalam menciptakan hasil rancangan yang berkualitas.
Kata Kunci: Pusat Rehabilitasi, Skizofrenia, Arsitektur Perilaku