PUSAT PAGELARAN DAN PELATIHAN SENI DI TOMOHON, Arsitektur Neo Vernakular
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v9i2.34696Abstract
Seiring berkembangnya zaman, seni mulai luntur dan tidak diperhatikan terutama dimasa sekarang ini banyak generasi muda yang lebih mengedepankan teknologi modern. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung aktifitas seni seperti wadah, fasilitas, serta ruang didaerah Kota Tomohon menjadi tujuan dan sasaran perancangan objek Pusat Pagelaran dan Pelatihan seni. Terutama, dilihat dari domestik wisatawan setiap tahun semakin mengalami peningkatan. Sehingga, seharusnya seni didaerah Kota Tomohon dapat menjadi daya tarik wisatawan tidak hanya dari masyarakat daerah Kota Tomohon tetapi juga dari luar daerah (internasional). Artinya, objek Pusat Pagelaran dan Pelatihan seni menjadi jawaban dari salah satu permasalahan yang ada di Kota Tomohon, yang mana wadah baru ini banyak memberi nilai positif untuk perkembangan keahlian minat dan bakat, menambah prestasi dan mempertahankan nilai-nilai seni yang sudah ada sejak dahulu. Tidak hanya itu, seni juga dapat mempererat hubungan antar daerah. Wadah baru ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung seperti ruang edukasi, dan alat pendukung ruang audio, visual, audiovisual, maupun pertunjukkan. Objek didukung oleh tema Neo Vernakular sebagai identitas sehingga menimbulkan kesan baru dan menjadi daya tarik pada objek rancangan. Lokasi/tapak berada di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Lokasi strategis dan unik juga merupakan salah satu daerah yang masih melekat dengan seni dan budaya Minahasa,. Dan dalam perancangan ini, metode yang diterapkan merupakan teori Christopher A. Jones.
Kata Kunci: Pagelaran seni, Pelatihan seni, Arsitektur Neo Vernakular