KAJIAN SEMIOTOKA DALAM ARSITEKTUR TRADISONAL MINAHASA
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v1i1.361Abstract
ABSTRAK
Semiotika sebagai ilmu tentang Tanda, memandang Arsitektur secara lebih utuh lewat komunikasi visual. Dimana komunikasi ini dapat menginformasikan suatu nilai yang terkandung didalamnya bahkan mendeskripsikan suatu konteks budaya atau zaman Arsitektur itu dijewantahkan. Semiotika dibagi menjadi Semiotika Signifikasi dan Komunikasi. Semiotika Signifikasi lebih berorientasi pada ranah Linguistik sedangkan Semiotika Komunikasi meliputi banyak hal yang punya keterkaitan dengan Tanda.
Semiotika dalam Arsitektur adalah merupakan Bahasa Simbol yang memberi informasi kepada pengamat lewat bentuk-bentuk tertentu. Dengan demikian, maka proses pemaknaan sebuah bangunan yang ingin di sampaikan sang arsitek, akan mampu atau setidaknya dihayati oleh setiap individu  pemakai/pengguna bangunan. Pemaknaan sebuah objek Arsitektural tidak hanya terbatas pada bentuk atau tampak saja tapi diharapkan akan mampu mengartikan hal yang esensial terselubung dalam bentuk yang dapat diidentifikasi melalui pengamatan yang mendalam.
Arsitektur Tradisional Minahasa sebagai cermin nilai budaya tergambar dalam perwujutan bentuk, struktur, tata ruang, dan ragam hias, dimana bentuk fisik rumah tradisional walaupun tidak mengabaikan rasa keindahan (estetika), namun tetap terikat oleh nilai-nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat. Hal tersebut dapat di lihat dan terkomunikasi melalui bentuk dan metode perwujudannya.
Kata kunci: Semiotika, Signifikasi, Komunikasi, Tradisional, Minahasa