PUSAT INOVASI DI KOTA BITUNG
Manifestasi Nature In The Space Patterns Dalam Arsitektur Biofilik
Abstract
Perancangan Pusat Inovasi ini didorong oleh urgensitas Kota Bitung dalam kebutuhan peningkatan inovasi di kota ini, dimana Kota Bitung merupakan salah satu kota dengan Inovasi daerah yang berkembang sangat pesat khususnya di era digitalisasi. Selain program inovasi daerah, prospek dari perkembangan industri di Kota Bitung meningkatkan kesempatan dan peluang dalam berinovasi di berbagai aspek demi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena Kota ini memiliki wilayah yang strategis untuk kegiatan perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri, serta tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang seperti pelabuhan Bitung dan Kawasan Ekonomi Khusus, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh infrastruktur yang baik dan berkualitas. Walaupun demikian, dengan belum tersedianya wadah untuk menampung dan menunjang pengembangan inovasi di Kota ini, sehingga pengembangan Inovasi di Kota ini dinilai belum maksimal. Untuk itu, tujuan dari perancangan ini adalah menghadirkan wadah dalam memfasilitasi pengembangan inovasi di Kota Bitung berupa gedung Pusat Inovasi, yang akan secara spesifik berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kota Bitung.
Proses dan metode desain yang digunakan pada perancangan ini mengacu pada Proses desain Generasi Pertama yang dikemukakan oleh Horst Rittel (1972), dengan menggunakan mekanisme Pengembangan Varietas – Reduksi Varietas (PV-RV) yang dikemukakan oleh Horst Rittel dalam tahapan proses desain yang berciri argumentative (Generasi II). Dimana metode ini bertujuan untuk memperoleh suatu solusi dari permasalahan yang muncul dalam tahapan desain, dengan beberapa alternatif desain yang hadir dalam proses perancangan, guna mencapai hasil desain dengan alternatif terbaik berdasarkan argumentasi yang mendalam.
Pada perancangan objek Pusat Inovasi ini dinilai telah mampu merespon permasalahan kebutuhan perwadahan kegiatan berinovasi di Kota Bitung, dengan pemaksimalan program kebutuhan keruangan yang ada, khususnya untuk kategori kegiatan utama, yaitu kegiatan bekerja dan kegiatan penelitian pada keempat bidang terkait, guna untuk memaksimalkan kegiatan berinovasi. Serta penataan lansekap yang mampu menghadirkan kondisi ruang luar yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan berinovasi dan pemaksimalan pengimplementasian tema pada objek rancangan. Dengan mengangkat tema “Nature In The Space Patterns” dalam Arsitektur Biofilik, maka Pusat Inovasi ini mampu menjawab permasalahan kondisi psikologis pengguna objek dalam berinovasi, dengan memperhatikan kondisi pengguna untuk lebih produktif dan kreatif, serta meminimalisir stres kerja yang mungkin terjadi. Dengan kesesuaian objek dan tujuan tematis yang ada, maka perancangan pusat inovasi ini menerapkan keseimbangan dalam hubungan psikologis antara manusia dan alam dalam suatu desain.
Kata Kunci: Kota Bitung, Pusat Inovasi, Arsitektur Biofilik, Nature in the Space Patterns.