PUSAT KONSERVASI DAN WISATA EDUKASI DANAU TONDANO DI KABUPATEN MINAHASA
Solution Grows from Place
Abstract
Perancangan Pusat Konservasi dan Wisata Edukasi ini lahir dari urgensitas kelestarian Danau Tondano. dimana Danau ini merupakan danau yang kaya akan sumber daya alamnya dan masyarakat sekitar banyak bergantung dengan keberadaan danau ini karena memberikan dampak besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat sekitar Danau Tondano terutama masyarakat yang bermukim di kabupaten Minahasa dan Kota Manado. Namun, berbagai permasalahan lingkungan yang dihadapi danau tondano saat ini dapat mengancam kehidupan setiap mahluk hidup yang bergantung pada keberadaan danau ini di masa mendatang untuk itu tujuan perancangan ini adalah untuk menghadirkan wadah pelestarian Danau Tondano lewat kehadiran area konservasi serta area wisata edukasi bagi masyarakat sekitar.
Metode yang dipakai dalam perancangan ini merupakan metode dari John Zeisel yakni image, present, dan test dimana pemilihan metode ini bertujuan untuk menghasilkan desain yang bertransformasi untuk mendapatkan konsep dan hasil rancangan lewat proses desain yang berulang untuk memperoleh desain yang baik dan sesuai dengan kondisi tapak untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan tapak.
Pada perancangan objek Pusat Konservasi dan Wisata Edukasi ini telah menghasilkan desain arsitektural yang mampu merespon permasalahan tapak yang ada mulai dari permasalahan banjir dengan menaikan elevasi bangunan, eceng gondok dengan penyediaan fasilitas pemberdayaan dan edukasi dan aspek kelestarian tapak dengan memaksimalkan penataan lansekap untuk perwadahan kegiatan konservasi. Dengan penerapan tema “Solution Grows from place.” Maka perancangan ini mampu menjawab permasalahan tapak yang ada lewat solusi arsitektural yang ada dengan pendekatan arsitektur ekologi.
Kata kunci: Tondano, Pusat Konservasi, Wisata Edukasi, Solution Grows from Place.