RUMAH SUSUN SINDULANG MANADO
Arsitektur Perilaku
Abstract
Daerah aliran sungai adalah satu hal yang seringkali dikesampingkan dari fokus pemerintah. Daerah sungai hanya menjadi sebuah hal yang terabaikan dari beberapa aspek.. Dampaknya kawasan kumuh terus berkembang secara ganas di pinggir sungai.
Kota Manado, mempunyai bahkan memiliki pertumbuhan masa yang semakin bertambah per tahunnya. Seiring dengan hal itu, Kota Manado mempunyai daerah permukiman kumuh yang masuk dalamkategori kumuh ringan, sedang bahkanpun berat . Kawasan sungai Tondano menjadi yang paling sering diperhatikan karena dominan. permukiman kumuh yang ada mengakibatkan area ini pun pernah mengalami banjir bandang.
Perilaku yang sering muncul pada beberapa aktifitas permukiman di daerah bantaran sungai adalah masyarakat yang memanfaatkan lahan sebagai tempat bermain anak- anak, melakukan interaksi sosial, sebagai aktivitas ekonomi (berjualan), mencuci di luar unit hunian, serta pembuangan limbah yang dilakukan di sungai. Akibatnya, pola kehidupan mereka terlihat semerawut, mulai dari pola penataan hunian atau rumah tinggal, sistem drainase (air bersih- air kotor), sistem penghawaan dalam ruang hunian, sistem buangan limbah, sampai pada sistem utilitas dan sarana dan prasarana lingkungan yang tidak sedap dipandang mata. Kalau tidak segera dilakukan penataan permukiman, maka dampak buruknya selain fungsi sungai yang hilang dan citra kota menjadi buruk, juga jiwa masyarakat bantaran sungai dapat terancam ketika suatu waktu terjadi banjir.
Sehingga dari permasalahan yang ada inilah maka diadakanlah perencanaan perancangan Rumah susun pada kawasan aliran sungai Tondano di Manado dengan menerapkan pendekatan tema “Arsitektur Perilaku” pada desain.
Kata Kunci : Rumah Susun, Sindulang Manado, Arsitektur Perilaku