PUSAT ANIMASI DAN DESAIN GRAFIS DI MANADO (ILUSIONISME DALAM ARSITEKTUR)
DOI:
https://doi.org/10.35793/daseng.v3i1.5649Abstract
ABSTRAK
Perkembangan bidang multimedia dan perekonomian yang ditunjang dengan kemajuan teknologi dan informasi menjadikan industri animasi dan desain grafis semakin berkembang, bahkan permintaan terhadap produksinya mengalami peningkatan setiap tahun, baik dari segi komersil maupun dari segi hiburan. Namun banyaknya permintaan terhadap animasi dan desain grafis tidak didukung dengan studio produksi yang kompeten. Maka Pusat Animasi dan Desain Grafis yang berfungsi sebagai rumah produksi dihadirkan untuk mampu menjawab berbagai potensi dan permasalahan tersebut, serta mampu mewadahi berbagai animo masyarakat khususnya para animator dan desainer grafis untuk dapat lebih berkarya dan mengeksplor ide serta kreatifitas mereka, agar kualitas animasi dan desain grafis yang ada di Indonesia khususnya Sulawesi Utara semakin meningkat. Untuk mendukung rancangan objek, maka tema Ilusionisme dalam Arsitektur pun dipilih untuk diimplementasikan dalam perancangan karena dianggap mampu merepresentasikan fungsi serta karakteristik objek.
Pada perancangan ini, proses perancangan yang dipakai adalah proses desain generasi II sesuai dengan kategorisasi dari Horst Rittel yang terdiri dari 2 fase, yang pertama adalah fase pengembangan wawasan komprehensif, yaitu pengkajian tipologi objek, tapak dan lingkungan, serta tema Ilusionisme dalam Arsitektur, lalu dilanjutkan ke fase kedua yaitu fase konseptualisasi, dengan mekanisme siklus image-present-test menurut John Zeisel, yang diawali dengan pemikiran konsep (imaging), dilanjutkan dengan penyajian konsep ke dalam bentuk gambar (presenting), lalu mengevaluasi konsep berdasarkan kriteria pengujian tertentu (testing). Proses tersebut dilakukan secara berulang dengan memperbaiki setiap hasil evaluasi, hingga perancang memutuskan untuk mengakhiri proses pada siklus tertentu.
Gubahan bentuk Pusat Animasi dan Desain Grafis di Manado ini mengambil konsep bentuk “The Ebbinghaus Illusion†yang merupakan contoh dari salah satu jenis tema Ilusionisme dalam Arsitektur, yaitu ilusi skala. Selain ilusi skala, beberapa jenis ilusi lain yang diimplementasikan pada objek perancangan adalah ilusi fisiologis, ilusi distorsi, ilusi ambigu, ilusi Shakkei, ilusi Trompe L’oeil, dan ilusi anamorfosis. Jenis-jenis ilusi tersebut diimplementasikan pada beberapa kriteria perancangan arsitektur seperti gubahan massa, ruang dalam (interior), selubung bangunan, dan ruang luar (eksterior). Implementasi jenis-jenis ilusi tersebut umumnya diimplementasikan pada elemen arsitektural yang dapat dilihat secara langsung, karena tema Ilusionisme dalam Arsitektur mengandalkan teknik visualisasi untuk dapat dinikmati / dirasakan.
Â
Kata kunci : Animasi, Desain Grafis, Ilusionisme