MUSEUM BENCANA ALAM PALU
Arsitektur Interaktif
Abstract
Palu merupakan kota yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah. Pada tanggal 28 September 2018 terjadi satu bencana yang besar. Dalam peristiwa ini terjadi 3 bencana alam sekaligus dalam satu kurun waktu yaitu Gempa Bumi, Likuifaksi dan Tsunami. Bencana ini mengakibatkan 68.451 rumah rusak, korban jiwa mencapai 4.340 orang yang hilang dan meninggal, dan 4.438 luka-luka. (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2019). Berdasarkan dengan hal tersebut, maka di perlukan adanya sarana edukasi sebagai tempat pembelajaraan bagi masyarakat tentang bencana alam dan juga sebagai tempat bersejarah untuk mengenang peristiwa tersebut berupa museum. Dengan hadirnya objek museum ini diharapkan dapat memberikan edukasi penyebab, dampak dan penanggulangan bencana alam kepada masyarakat luas. Arsitektur interaktif adalah pendekatan arsitektur yang mengabungkan elemen-elemen interaktif dan teknologi dalam perancangan ruang dan bangunan dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih berarti dan berinteraksi antara pengunjung dan lingkungan arsitektural. Objek museum ini dirancang untuk mengenang dan sebagai sarana pembelajaran tentang bencana alam yang terjadi di Kota palu. Dalam hal ini, arsitektur interaktif dapat membawa pengunjung lebih dekat dengan pengalaman bencana alam yang di alami oleh masyarakat Palu. Melalui penggunaan teknologi interaktif seperti proyek visual, sensor gerak, suara dan haptic pengunjung dapat merasakan secara langsung suasana dan kejadian yang terjadi. Selain itu, dengan arsitektur interaktif dapat mempermudah pengunjung dalam memahami informasi mengenai bencana alam, sehingga dapat meningkatkan minat belajar tentang bencana alam.
Kata Kunci: Palu, Museum, Arsitektur Interaktif