KAJIAN TRANSFORMASI SPASIAL PADA PERANCANGAN MUSEUM WALISONGO DI GRESIK DENGAN FILOSOFI MEMAYU HAYUNING BAWANA
Abstract
The purpose of this research is to explain the spatial variations in the design of the Warisongo Museum in Gresik based on the philosophy of Memayu Hayunin Bawana. This philosophy is a social wisdom aimed at maintaining harmonious relationships between humans, humans and nature, and humans with their Creator. This philosophy is applied to the layout depicting Javanese community life, including architecture designed with significance. Memayu Hayunin Bawana is believed to play an important role in human life, especially in Javanese society. The designers of the Warisongo Museum must consider that the museum's design represents the journey of Warisongo in spreading Islam in Java. The research is conducted using visual observation and documentation, literature review, 2d and 3d desain methods, and comparison to explore data and context. Renovation of traditional Javanese houses. The results of the research indicate the transformation of the Warisongo Museum's design through spatial transformation following the guidelines of the Memayu Hayunin Bawana philosophy. Changes that violate traditional house rules are now believed to reduce the practice of Memayu Hayunin Bawana, While individuals who are observed adhering to the rules will persist in their practices, additional research is required to examine the alteration of traditional structures in various instances of Javanese traditional architecture, illustrating the implementation of principles associated with Memayu Hayunin Bawana in spatial changes.
Keyword: Museum, Transformasi, Walisongo
Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan transformasi spasial pada perancangan museum walisongo di gresik berdasarkan filosofi memayu Hayuning Bawana. Filosofi ini merupakan kearifan masyarakat yang diarahkan untuk menjaga keharmonisan hubungan manusia dengan manusia, manusia denhan alam serta manusia dengan sang pencipta. Filosofi ini diterapkan dalam rancangan untuk menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa seperti arsitektur yang dirancang secara bermakna. Memayu Hayuning Bawana dinilai berperan penting dalam prinsip hidup manusia khususnya masyarakat jawa. Perlu diketahui bahwa perancangan museum walisongo ini merupakan rancangan museum yang di harapkan dapat menggambarkan perjalanan walisongo dalam menyebarkan islam di tanah jawa, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi visual dan dokumentasi, tinjauan pustaka, wawancara, metode grafis, dan perbandingan untuk menggali data dan latar belakang transformasi pada rumah tradisional jawa. Hasil penelitian menunjukan hasil dari transformasi perancangan museum walisongo dengan tranformasi spasial sesuai pedoaman filosofi Hamemayu Hayuning Bawana. Sementara itu, transformasi yang ditemukan melanggar aturan rumah adat diyakini akan mengurangi praktik Hamemayu Hayuning Bawana, sedangkan mereka yang terpantau mematuhi aturan akan mempertahankan praktik tersebut. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai transformasi bangunan tradisional dalam kasus lain arsitektur tradisional Jawa guna menampilkan adanya pengapliaksian konseptual terkait Hamemayu Hayuning Bawana dengan tranfomasi spasial.
Kata Kunci: Musem, Transformasi, Walisongo